"Lamanya sekitar 15 menit," kata Soekarwo kepada wartawan di gedung Grahadi, usai merayakan pesta pergantian tahun, Rabu (1/1/2014).
Gubernur Jatim yang biasa disapa Pakde Karwo ini mengatakan, pesta kembang api tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 200 - Rp 250 juta. Bahkan, gubernur meminta agar pesta kembang api yang rencananya memakan waktu sekitar 10 menit menjadi 15 menit.
"10 menit itu Rp 200 juta. Ya lebih dari Rp 200 juta," tuturnya.
Ketika disingung mengenai Pemkot Surabaya yang tidak menggelar pesta api, Soekarwo mengatakan, Kota Surabaya memiliki lahan (untuk pesta pergantian tahun) yang lebih luas dibandingkan dengan provinsi.
"Karena dia punya kawasan yang lebih luas dan ini hampir semua pesta Surabaya. Sebetulnya ini kami mensupport Surabaya, bukan provinsi punya gawe mensupport warga Surabaya," tandasnya.
Dari pantauan detikcom, lokasi kembang api milik pemprov ini diletakkan di area Taman Apsari. Warna-warni kembang api menghiasi langit di atas kawasan Grahadi.
Masyarakat tumplek blek dan antusias menyambut pesta kembang api pergantian tahun dari 20013 ke 2014.
Sementara itu, Forpimda Jatim mulai dari Gubernur Soekarwo, Wagub Saifullah Yusuf, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Kepala Kejati Jatim, Pangarmatim, Ketua Pengadilan Tinggi dan beberapa pejabat yang didampingi istrinya, menyaksikan pesta kembang api.
Sebelum memasuki pergantian tahun, gubernur mengajak masyarakat berdoa membaca Al Fatihah agar di 2014 lebih makmur dan aman. Setelah pesta kembang api, Forpimda kembali menghibur masyarakat dengan melakukan joged Caisar.
(roi/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini