Sebanyak delapan pekerja kini menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Kedelapan pekerja yang mendapat perawatan yakni, Fakih (26), Habibi (25), Baidowi (25), Nur Wahid (32), Heri (30), Riris (29), M Irfan (33) dan Anang Sudiono (33).
Menurut keterangan yang dihimpun detikcom, kejadian berawal dari para korban yang tengah mengolah bahan baku makanan di ruang produksi.
Diduga ada kebocoran gas saat itu, hingga menyebabkan para pekerja kekurangan oksigen hingga lemas dan pingsan.
Sayangnya, pihak perusahaan berusaha menutupi kejadian ini. Saat detikcom mendatangi lokasi kejadian tak seorang pun mau dikonfirmasi.
"Kalau kejadian persisnya kami tidak tahu. Mohon maaf," kata Iswadi, satpam di pos keamanan.
Ditanya lebih jauh, Iswadi lagi-lagi menolak untuk berbicara. Menurut dia, penanggung jawab tengah berada di luar kantor. "Mohon maaf, yang bertanggung jawab sedang tidak ada," sebutnya.
Dari pantauan detikcom, petugas Polsek Pakis terlihat berada di dalam areal pabrik. Sepertinya olah tempat kejadian perkara tengah dilakukan.
Kapolsek Pakis Hery Purwanto yang memimpin anggotanya ke lokasi kejadian buru-buru meninggalkan lokasi, sebelum berhasil dikonfirmasi.
Namun saat didatangi ke Mapolsek Pakis beberapa saat kemudian, Hery membantah jika para korban keracunan gas saat mengolah bahan makanan.
"Bukan gas, itu karena minyak untuk mengolah makanan menguap sampai ruangan pengap. Akibatnya pekerja diduga kekurangan oksigen," ucapnya terpisah.
Hery mengaku, belum mengetahui pasti identitas serta jumlah korban dalam kejadian itu. Dikarenakan, pihaknya belum mendatangi IGD RSSA Malang. "Kami belum ke rumah sakit, berapa korbannya tidak tahu," tandasnya.
PT Agro Mitra Alimentare baru berdiri selama dua tahun terakhir. Perusahaan melibatkan pemodal asing ini memproduksi makanan berbahan baku sayuran untuk ekspor dan para pekerja mayoritas warga yang tinggal di sekitar perusahaan.
(bdh/bdh)