Saat berkunjung ke tempat terapi milik Masudin, detikcom menyempatkan melihat daftar pasien yang sudah mendaftar. Memang tidak tampak ada antrean ribuan orang di tempat praktik Masudin, namun antrean itu sudah tertulis dalam daftar calon pasien.
Hingga Kamis (19/12/2013) antrean pasien yang sudah mendaftar mencapai tanggal 24 September tahun depan. Dalam sehari, Masudin membatasi melayani 25 pasien saja. Sudah dapat dibayangkan berapa ribu pasien yang sudah mengantri mulai hari ini sampai tanggal 24 September mendatang.
"Anak saya hari ini diperiksa, namun mendaftarnya sejak 36 hari yang lalu," jelas Nur Arif, orang tua pasien asal Bekasi kepada detikcom.
Apabila setiap pasien saat mendaftar sudah dikenai biaya pendaftaran senilai Rp 50 ribu, sungguh besar nilai uang yang didapat Masudin, padahal dia belum menyentuh pasiennya.
"Setiap hari dibatasi 25 pasien saja, kebanyakan pasien dari luar Jombang," tutur Suwito (44), salah seorang staf Masudin kepada detikcom.
Mungkin satu hal yang bisa dipetik dari data di atas. Terlepas dari pro dan kontra, animo masyarakat terhadap terapi Masudin tergolong sangat tinggi. Apakah ini sinyal berkurangnya kepercayaan masyarakat atas kemampuan medis ataukah ini akan menjadi harapan baru bagi masyarakat, terutama para penderita gangguan pendengaran.
(fat/fat)