"Kadang lebih dari satu tahun baru ada yang berkunjung ke makamnya," Kepala Cabang Pemakaman Kembang Kuning Surabaya, Mujiono, Kamis (12/12/2013).
Ia mengatakan, ketika ada warga Belanda yang ingin berkunjung atau tabur bunga ke makam sang penerbang yang meninggal di Blora, Jateng, karena jatuh dari balon udara pada tahun 1911, pasti mampir ke kantor pengelola makam.
"Kalau nggak pernah ke sana (makam Rambaldo), bisanya mampir dulu ke kantor. Tapi nggak tahu, apakah mereka masih ada hubungan keluarga atau tidak," tuturnya.
Sementara itu, Supardi pembersih makam mengatakan, makam penerbang yang terdapat patungnya itu dikunjungi warga Belanda, berbarengan dengan prosesi tabur bunga di komplek pemakaman (seperti taman makam pahlawan orang Belanda) Ereveld Kembang Kuning.
"Ya ada yang mengunjunginya dari orang-Orang Belanda. Biasanya dari Ereveld, rombongan mampir ke sini (makam Rambaldo)," tuturnya.
Rambaldo meninggal dunia di usianya 31 tahun. Rambaldo mengalami kecelakaan saat penerbangan dari Surabaya ke Semarang. Ia terjatuh dari balon udara yang ditumpanginya mendarat di Desa Ngelbur, Jiken, Blora (Jawa Tengah) pada 5 Agustus 1911. Dan saat itu, Rambaldo terjatuh.
(roi/gik)