Berharap keadilan, LL ditemani suaminya Abdul Hamid (31) beserta keluarganya mendatangi Mapolres Pasuruan Kota untuk melaporkan perbuatan bejat sang dukun, Minggu (8/12/2013).
"Saya meminta pelaku dihukum berat," kata ayah LL, Abdul Muhid (47), saat melapor ke Mapolres Pasuruan Kota.
Abdul Muhid menceritakan bahwa anaknya menderita sakit perut aneh. Beberapa kali berobat ke dokter dan ke rumah sakit tapi tak membuahkan hasil.
Harapan muncul saat mereka mendengar kabar bahwa di Dusun Sawahan Desa Penunggul Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan ada dukun sakti yang bisa menyembuhkan penyakit aneh bernama Am (40). Tak mau buang waktu, keluarga mengantar LL berobat ke sang dukun.
Beberapa hari berobat jalan tidak ada yang aneh. LL seperti biasa pulang ke runah setelah berobat. Hingga pada Selasa malam dukun Am memerintahkan istrinya Rm (34) untuk menjemput LL di rumahnya.
"Anak saya ditelpon dan dijemput ke rumah pakai motor. Saya waktu itu dan ada di rumah. Kalau saya di rumah pasti saya halangi," ujar Muhid.
Beberapa hari setelah dijemput, korban tak bisa dihubungi. Kecurigaan keluarga bertambah setelah mendapat informasi dari Meli (16), adik LL yang mengatakan malam itu kakaknya dijemput wanita memakai cadar dan Vario hitam.
"Akhirnya pada Jumat malan saya jemput anak saya di Nguling," jelas Muhid.
Asnari (40), paman LL mengatakan mereka menjemput LL dengan membawa puluhan sanak-sanak saudaranya. Sampai di rumah sang dukun yang memiliki plakat 'Jual Beli Obat', keluarga LL langsung masuk dan menobrak pintu rumah. Mereka lalu masuk ke kamar sang dukun dan menemukan LL tergeletak di bawah ranjang.
Kondisinya LL waktu itu lemas dan tak bisa bangun seperti orang mati. Keluarga lalu membawa ke Puskesmas namun tetap saja tak sadar.
Sementara, sang dukun Am yang ketakutan rumahnya digerebek, langsung kabur mengamankan diri ke Polsek Nguling.
"Baru pagi tadi dia (LL) sadar. Ia mengaku disetubuhi dan kami akhirnya lapor ke sini," jelas Asnari.
Sampai pukul 15.07 WIB, LL masih diperiksa di ruang SPK Polres Pasuruan Kota bersama ayahnya, Abdul Hamid (31).
"Tunggu saja, masih dimintai keterangan," kata Kepala SPK Polres Pasuruan Aiptu Erwan Priyonono.
(bdh/bdh)