Bocah Diduga Keracunan Obat Diperbolehkan Pulang Usai Tubuhnya Membaik

Blitar - Setelah menjalani perawatan selama 5 hari d RS Aminah Kota Blitar. kini Bumi Putra Perkasa (6,5), bocah yang diduga keracunan obat, kini diperkenankan pulang. Kondisi Putra sudah berangsur membaik.

Bintik-bintik merah yang keluar di sekujur tubuh, bibir pecah-pecah dan mulut keluar darah, sudah berkurang dan mampu beraktivitas seperti biasa. Menurut keterangan dokter yang merawat, dr Joko Sujono SpA, Putra mengalami alergi obat (drug eruption).

"Putra saya tangani Sabtu malam Minggu sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Kondisinya mengalami alergi akut. Wajahnya bengkak-bengkak, bibir pecah-pecah dan mengalami sesak nafas," kata dr Joko saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (29/11/2013).

Selama 5 hari berada di RS Aminah, Putra terus diberi obat dan injeksi anti alergi. Dari hasil observasi medisnya, Putra mengalami alergi obat yang sangat akut.

"Jadi sangat disayangkan, saat berobat ke puskesmas hal tersebut tidak disampaikan kepada pihak medis, sehingga obat yang diberikan sama seperti kondisi pasien normal (tanpa alergi)," tuturnya.

Karena kondisi Putra semakin membaik, akhirnya kemarin, Kamis (28/11/2013) sekitar pukul 10.00 WIB diperbolehkan pulang.

"Sudah saya perbolehkan pulang mas, kondisinya sudah stabil. Bintik-bintik merah dan bibir pecah-pecah sudah hilang, makannya juga sudah enak, dia sudah bisa berjalan-jalan. Semua sudah baik," tambahnya.

Saat ditanya kemungkinan kesalahan memberikan obat, Joko enggan menjawab. "Yang jelas itu alergi obat," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang bocah usia 6,5 tahun asal Blitar terpaksa dirawat intensif. Pasalnya kulit bocah bernama Bumi Putra Perkasa, anak pasangan Sandy Andrianto dan Ika Sulis ini keluar bintik-bintik merah, bibir pecah dan mulut keluar darah setelah mendapat obat penurun panas dari Puskesmas Sananwetan Kota Blitar.

Awalnya, Putra menderita demam tinggi dan dilarikan ke puskesmas, Senin (27/11/2013) oleh orang tuanya. Oleh dr Nunik, dokter jaga, Putra diberi obat penurun panas jenis puyer sebanyak 10 bungkus untuk 3 hari.

Namun, setelah dikonsumsi justru tubuh Putra mulai muncul bintik-bintik merah, bibir pecah-pecah dan mata merah. Hanya 2 hari mengkonsumsi obat tersebut, kondisi Putra semakin parah dan orang tuanya memutuskan menghentikan penggunaan obat tersebut.


(fat/fat)