"Total akan ada 256 bus baru yang masuk ke sini (TOW)," kata Indera Gani kepada wartawan di Terminal TOW.
Kepala UPTD Terminal TOW itu mengatakan, untuk tahap awal, ada 64 bus yang masuk. Masuknya bus-bus baru otomatis menambah trayek di Terminal TOW. Untuk sementara, 10 trayek baru Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) sudah tersedia.
Trayek baru itu yakni Surabaya-Malang, Banyuwangi-Jember-Surabaya-Sumenep, Banyuwangi-Situbondo-Surabaya-Sumenep, Jember-Surabaya-Sumenep, Probolinggo-Surabaya-Sumenep, Surabaya-Trenggalek, Surabaya-Madiun-Ponorogo, Surabaya-Malang-Blitar, Surabaya-Ambulu-Jember, dan Probolinggo-Surabaya-Sumenep.
"Trayek Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) akan menyusul," lanjut Indera.
Indera menerangkan bahwa Terminal TOW belum bisa berfungsi maksimal karena sedang dibangun. Karena itu belum semuanya armada bus bisa masuk. Pembangunan selter untuk bus dan angkutan kota menjadi fokus pembangunan. Selter tersebut ada di sebelah barat Terminal TOW.
"Karena itu bus-bus untuk sementara kami masukkan melalui pintu keluar," ujar Indera.
Pembangunan selter plus gate (pintu gerbang) Terminal TOW ditargetkan rampung akhir Desember. Dari pengamatan detikcom, Terminal TOW masih adem ayem di hari pertama masuknya bus baru. Bus-bus dengan trayek baru masih terlihat kosong. Tak banyak penumpang di dalamnya.
"Bahkan ada sejumlah bus baru lewat Jembatan Branjangan. Tentu saja mereka disuruh putra balik karena jembatan itu belum boleh dilewati bus. Kami berharap Terminal TOW bisa ramai seiring dengan penambahan trayek baru," tandas Indera.
Sementara itu, sopir bus baru hanya bisa pasrah dengan sepinya penumpang di Terminal TOW. Mereka hanya bisa berharap keadaan ini tidak berlangsung selamanya. "Kalau dari Bungurasih (Terminal Purabaya), paling tidak saya bisa bawa 20 penumpang. Kalau sekarang paling satu dua penumpang. Tapi saya tetap wajib jala meski penumpang haya segitu," ujar Agus, sopir bus Menggala jurusan Surabaya-Ponorogo.
Bus-bus baru memang sebagian pindahan dari bus di Terminal Purabaya dan sebagian lagi bus baru yang dikeluarkan perusahaan oto bus. Bila dibandingkan dengan Terminal Purabaya, Terminal TOW jelas jauh lebih sepi. "Padahal saya mendapat upah dari komisi. Untung saja solarnya dibayar perusahaan. Semoga ke depannya bisa lebih ramai, kan orang-orang belum tahu ada jurusan baru di sini (TOW)," tutup Agus.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini