Geef Mij Maar Nasi Goreng, Lagu Belanda Rasa Indonesia

Surabaya - Mungkin kita tidak pernah tahu ada sebuah lagu tentang makanan khas Indonesia yang populer di era 1938. Lagu itu berjudul 'Geef Mij Maar Nasi Goreng', yang diciptakan oleh Louisa Johanna Theodora "Wieteke" van Dort, seorang warga Belanda yang lahir di Surabaya.

Dari informasi yang dihimpun dari wikimedia, Tante Lien panggilan akrab Wieteke" van Dort, lahir di Surabaya pada tanggal 16 mei 1943. Namun, pada saat berusia 14 tahun, dia harus kembali ke tanah kelahiran ayahnya di Belanda, akibat konflik Papua di tahun 1957 yang membuat hubungan antara Indonesia dengan Belanda memanas.

Meski memiliki darah Belanda, namun Tante Liem tidak begitu suka dengan iklim dan makanan di negara kincir angin.Tante Liem yang saat itu masih berusia 14 tahun merasa sangat rindu dengan Indonesia.

Untuk mengobati kerinduannya pada Indonesia, Tante Liem kemudian menciptakan sebuah lagu berjudul 'Geef Mij Maar Nasi Goreng' atau 'Beri Aku Nasi Goreng'.

Setelah sekian puluh tahun tinggal di Belanda, hari ini Tante Liem kembali mengunjungi Surabaya. Kedatangannya ini untuk berziarah ke makam ayahnya yang menjadi korban perang saat melawan Jepang.

Ayah Tante Liem, Ir T.K.L Van Dort adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Candi, Sidoarjo. Van Dort dimakamkan di Ereveld (Taman makam kehormatan) di Kembang Kuning Surabaya.

"Selain nyekar (ziarah) ke makam bapak saya, saya juga ingin melepas kangen di Surabaya," ujar wanita Tante Liem saat ditemui detikcom, di sela kunjungannya di Ereveld, Jumat (22/11/2013).

Inilah lirik lagu 'Geef Mij Maar Nasi Goreng'

Toen wij repatrieerden uit de gordel van smaragd
Dat Nederland zo koud was hadden wij toch nooit gedacht
Maar 't ergste was 't eten.
Nog erger dan op reis
Aardapp’len, vlees en groenten en suiker op de rijst


Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij

Geen lontong, sate babi, en niets smaakt hier pedis
Geen trassi, sroendeng, bandeng en geen tahoe petis
Kwee lapis, onde-onde, geen ketella of ba-pao
Geen ketan, geen goela-djawa, daarom ja, ik zeg nou

Ik ben nou wel gewend, ja aan die boerenkool met worst
Aan hutspot, pake klapperstuk, aan mellek voor de dorst
Aan stamppot met andijwie, aan spruitjes, erwtensoep
Maar 't lekkerst toch is rijst, ja en daarom steeds ik roep



(bdh/bdh)