Tehnik Repacking dan Sitostatika Mampu Hemat Obat Hingga Rp 8 Miliar

Tehnik Repacking dan Sitostatika Mampu Hemat Obat Hingga Rp 8 Miliar

- detikNews
Sabtu, 09 Nov 2013 16:09 WIB
Surabaya - Selama tahun 2012, RSU dr Soetomo mampu menghemat Rp 8 miliar dalam hal pendistribusian obat ke pasien. Repacking dan handling sitostatika adalah tehnik kefarmasian yang mampu melakukan penghematan.

"Nilai itu naik dari tahun 2011 yang sekitar Rp 7 miliar," kata Siti Farida kepada wartawan di Fakultas Farmasi Unair, Sabtu (9/11/2013).

Kepala Instalasi Farmasi RSU dr Soetomo tersebut menerangkan, tehnik repacking adalah tehnik mengemas kembali obat agar sesuai dengan dosis penyakit pasien.

"Misalnya, anti biotik untuk anak kan hanya 100 mg, padahal kemasan dari pabrik paling kecil dosisnya adalah 500 mg. Karena itu anti biotik tersebut kami kemas menjadi 100 mg-an," ujar Siti.

Jika tidak dikemas, maka sisa obat yang lain akan terbuang percuma. Pasien juga merasa dirugikan karena ia membayar utuh, padahal yang digunakan hanya sebagian kecil.

"Jika sebuah anti biotik 500 mg harganya Rp 100 ribu, maka pasien hanya membayar Rp 20 ribu untuk 100 gram-nya," lanjut Siti.

Sementara handling sitostatika adalah tehnik yang digunakan untuk obat yang tidak stabil. Contohnya adalah obat kanker. Dengan sitostatika, maka obat kanker akan dicampur dan diberikan sesuai dengan dosis pasien penderita. Jadi, tidak ada obat yang terbuang karena dosisnya sudah diatur dengan tepat.

Siti yang sudah 5 tahun menjabat sebagai Kepala Instalasi Farmasi RSU dr Soetomo itu menerangkan, tehnik seperti itu sangat diperlukan. Apalagi per 1 Januari 2014 nanti akan ada sistem jaminan sosial nasional yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

"Nanti bakal ada formularium nasional atau daftar obat yang masuk ke sistem jaminan sosial nasional. Ada sekitar 500-an obat yang masuk," terang Siti.

Dengan adanya sistem jaminan sosial nasional, maka lalu lintas penanganan obat pastilah sangat komplek. Namun Siti sudah mempersiapkan itu semua. "Di sini para apoteker sangat berperan," tandas Siti.


(iwd/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.