Bubur ayam yang disajikan dengan rasa yang cukup khas ini telah berdiri sejak 1996. Bubur Ayam 'Bu Ida' adalah bubur ayam yang menyajikan bubur dengan gaya berbeda, rasa khas ini yang membuat kedai kecil di Kawasan Kertajaya bertahan 17 tahun. Perbedaan nya terletak pada rasa dan kualitas bubur yang tersaji.
Apabila bubur ayam selama ini dikenal agak encer, bubur ayam 'Bu Ida' ini bertekstur padat namun lembut. Rasanya juga gurih kaldu dan aroma pandan yang terasa tanpa MSG membuat jadi semakin mantap di lidah.
"Kami memang menjaga kualitas bubur ayam dengan tetap menggunakan resep rahasia teknik yang sudah turun menurun 2 generasi," kata Maya Handayani, pemilik Bubur Ayam 'Bu Ida'" kepada detikcom, Senin (28/10/2013) malam.
Selain tekstur bubur yang gurih dan padat, topping di bubur ini juga unik dan khas. Pada umumnya, bubur ayam menggunakan topping ayam suwir tanpa bumbu, pada bubur 'Bu Ida' ini menggunakan ayam suwir yang dimasak dengan bumbu abon.
"Bumbu abon yang kami gunakan juga resep turun menurun, menggunakan bahan berkualitas sehingga disukai semua umur," tambahnya.
Selain abon pada topping juga terdapat cakue goreng, potongan seledri dan kacang goreng. Aroma khas seledri juga memberikan nuansa tersendiri pada bubur ayam yang baru memiliki 1 outlet ini. Ketika mencicipi, rasa gurih dan enak lengket di lidah.
Tertarik dengan Bubur Ayam 'Bu Ida', silahkan datang ke dapurnya di kawasan Kertajaya, buka mulai pukul 06.00 WIB mulai Senin sampai Jumat. Seporsi bubur ayam ini cukup dinikmati seharga Rp 8.000. Kedai ini juga membuka layanan pesan antar.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini