Sebagai bentuk kesiapan Polri menghadapi perusuh dalam skala banyak, Polresta Probolinggo menggelar simulasi penanganan unjuk rasa di lapangan Mapolresta, Jumat (25/10/2013) siang.
Yang terlibat bukan hanya personel Sabhara, tapi seluruh satuan fungsi mulai dari Reskrim, Intel, Narkoba, Satlantas, dan Polsek. Simulasi dibuat seperti keadaan sesungguhnya agar personel dapat membaca, memahami dan menangani situasi dengan cepat dan tepat.
Simulasi penanganan aksi anarkis yang dipimpin langsung Kapolresta AKBP Iwan Setyawan itu dimulai dengan persiapan personel, baik pasukan Dalmas yang didalamnya terdapat negosiator, Dalmas awal tanpa pemukul, Dalmas inti yang memegang tameng dan tongkat, kemudian personel pengurai massa yang mengendarai motor dan bersenjata gas air mata. Di hadapan mereka ada sejumlah pengunjukrasa yang siap berbuat anarkis.
Saat pengunjukrasa datang sambil berteriak dan mengacungkan pentungan, tim negosiator berupaya memberikan imbauan dan meminta massa untuk tertib. Selanjutnya tim negosiator meminta perwakilan pendemo bertemu dengan pihak yang didemo.
Karena negosiasi tidak ada titik temu, massa yang terus dikompori oleh koordinator lapangan yang diperankan Kasat Intelkam, mulai terlihat emosi dan bergerak maju sambil mendorong pasukan Dalmas Awal.
Jumlah massa yang besar dan bisa mendesak, barisan Dalmas inti maju sambil melakukan dorongan. Massa malah kian beringas dan melakukan pelemparan serta pembakaran ban. Petugas pengurai yang membawa gas air mata kemudian maju dan menembakkan senjatanya. Seketika massa semburat menghindari asap gas air mata yang sangat perih dan menyesakkan.
"Ini akan terus dilakukan supaya kemampuan personel semakin terasah dan siap siaga setiap saat. Ada atau pun tidak ada aksi anarkis, personil jangan sampai lalai apalagi tidak mampu," ujar Iwan, mantan Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya ini.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini