Jupri menuturkan, seperti biasanya, dirinya memasang jala sekitar pukul 04.00 WIB. Namun saat akan ditarik, sekitar pukul 10.00 WIB, seekor hiu tutul tersangkut di jala yang ia pasang.
"Saya pasangnya sekitar 500 M dari bibir pantai," ungkap Jupri kepada detikcom di lokasi, Rabu (23/10/2013).
Saat mengetahui hal tersebut, dengan sigap ia memanggil kawan-kawannya untuk meminta bantuan menarik hiu ke pinggir pantai.
"Pakai 9 perahu tadi narik hiunya," kata Jupri.
Setelah air surut, ikan terbesar di dunia tersebut diangkat ke daratan untuk dipertontonkan kepada masyarakat. Dari pengakuan Jupri, hiu tersebut ditaksir memiliki bobot hingga 2 ton dengan panjang sekitar 8 meter. Menurutnya, selama jadi nelayan, baru kali ini ia mendapati hiu di jaring yang dipasangnya.
Dari hasil penemuannya ini, Jupri mengaku akan menjualnya setelah 5-7 hari kedepan jika sudah selesai dipertontonkan.
"Kalau sudah sepi yang nonton ya saya jual saja," katanya.
Sementara itu, dua ekor hiu tutul yang terdampar dan mati pada Selasa (22/10/2013) kemarin sudah terjual. Seseorang dari Gresik membeli sirip hiu masing-masing dengan harga 1,5 juta rupiah.
"Selasa malam dipotong-potong hiunya dan Rabu pagi dijual," ungkap Jupri.
(iwd/iwd)