"Kira-kira beratnya 1 ton lah, besar begitu, mana berat sekali waktu ditarik oleh orang-orang," ungkap salah satu nelayan yang menemukan, Matoni (55) kepada detikcom, Selasa (22/10/2013).
Matoni menemukan dua hiu tutul itu di tempat yang berbeda. Satu ekor berukuran 6 M ditemukan di wilayah Bacokan. Seekor lainnya berukuran sekitar 2 M ditemukan di wilayah kawasan Pantai Ceret. Kedua wilayah ini termasuk dalam kawasan Selat Madura yang menjadi jalur lewat kapal-kapal besar pembawa barang yang akan menuju Kalimantan.
"Ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB," ungkap Matoni seusai meminggirkan Hiu, Senin (22/10/2013).
Kedua hiu, lanjut Matoni, diduga terpisah dengan kawanannya yang sedang mencari plankton. Kemudian mereka terdampar dan tersangkut jala nelayan yang memang dipasang di sekitar kawasan Bacokan dan Pantai Ceret.
Saat tersangkut pagi tadi, kedua hiu masih dalam keadaan hidup. Namun akhirnya mati karena terjerat jaring.
Kemudian, sekitar pukul 13.00 WIB, warga memutuskan mengevakuasi kedua hiu dan menariknya dengan perahu. Jarak kawasan ditemukannya hiu dengan pinggir pantai adalah sekitar 3 km.
"Tadi kami tarik dengan perahu dulu, terus di perairan dangkal kami tarik pakai tali buat dipinggirkan ke tepi pantai," tandas Matoni.
Saat dibawa ke pinggir, ikan yang bernama latin Rhincodon Typus itu sempat menjadi tontonan warga sekitar. Anak-anak kecil yang tinggal di sekitar pantai menjadikan hiu tersebut sebagai objek permainan mereka. Beberapa anak terlihat menaiki hiu dan bermain air di atas ikan terbesar di dunia tersebut.
Matoni berniat memamerkan kedua bangkai hiu tersebbut. Bahkan jika ada yang akan membelinya, ia mempersilahkan saja.
"Saya menjualnya kalau ada yang mau beli," tandas Matoni.
(iwd/iwd)