Kisah 4 Generasi Warga Kopen Ndelik Menunggu Aliran Listrik di Kampungnya

Kisah 4 Generasi Warga Kopen Ndelik Menunggu Aliran Listrik di Kampungnya

- detikNews
Selasa, 22 Okt 2013 08:27 WIB
Kampung Kopen Ndelik tak sepenuhnya nikmati listrik/Irul Hamdani
Banyuwangi - Saat kebanyakan daerah lain di Banyuwangi sudah menikmati jaringan listrik PLN di rumahnya masing-masing, tidak demikian dengan puluhan Kepala Keluarga (KK) di kampung Kopen Ndelik.

Padahal, lokasi kampung tersebut tidak jauh dari kantor PLN Banyuwangi. Kampung Kopen Ndelik dihuni 30 KK yang wilayahnya masuk administrasi Desa Jambesari Kecamatan Giri, Banyuwangi. Jarak dari pusat kota hanya 6 Km saja. Meski akses jalan tidak sulit, namun di kiri-kanan jalan tidak ditemui tiang listrik PLN yang berdiri.

"Dari Mbah Buyut tingal di sini sampai saya punya anak 2 ini, belum ada listrik di sini," jelas Dimas Lutfi (30), warga setempat, saat ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (22/10/2013).

Dimas menjelaskan, di kampungnya ada 30 KK yang rumahnya masih belum memiliki meteran listrik PLN. Kebutuhan listrik selama ini tersuplai dari rumah lain. Yang jaraknya 1 Km. Listrik dialirkan dengan kabel panjang yang melintang melalui persawahan setempat.

Praktis, karena daya listrik harus berbagi, kebutuhan tiap rumah pun mengikuti. Satu rumah (1 KK) hanya boleh memasang 3 lampu, 1 kipas angin dan 1 televisi. Itupun, lampu dan perabot rumah dengan watt yang kecil.

Hal yang sama disampaikan warga Kopen Ndelik lainnya, Muhfit (30). Di Kampungnya, listrik bisa dinikmati secara minim dengan sistim mirip warung listrik (warlis). warlis tersebut dikelola koperasi kampung. Untuk kebutuhan 30 KK, listrik ditanggung 3 meteran listrik berdaya 1.300 watt.

"1 Meteran itu dipakai 10 KK," ungkapnya sambil membetulkan letak handuk yang melingkar di lehernya.

Menurut warga, 2 pekan lalu PLN sendiri sudah melakukan sosialisasi di kantor desa setempat. PLN menjanjikan, tiap rumah di Kopen Ndelik akan terpasangi meteren listrik berdaya 900 watt. Ongkos pemasangan jaringan listrik itu sendiri mencapai Rp 2,2 juta per/KK.

"Biayanya Rp 2,2 juta per KK, dibayar secara kredit mas. Pakai meteren yang pulsa itu," tambah Dimas yang bekerja sebagai buruh tani ini.

Memang tanda-tanda akan dibangun jaringan listrik sudah terlihat. Detikcom menjumpai beberapa tiang beton listrik yang diletakan ditepi jalan yang membelah kampung Ndelik Kopen. Itu cukup membuat warga gembira. Karena setelah menunggu 4 generasi, mereka akan segera memiliki listrik sendiri.

"PLN janji paling lambat akhir tahun ini sudah selesai jaringan listriknya," tandas Dimas.


(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.