Di surat aduan yang dikirim warga ke kelurahan, tertulis 6 perbuatan Tibboel alias Mr Hank yang dinilai menyulut persoalan sosial. Mulai dari perbuatan mesum, merusak jendela sekolah, merusak jaringan air milik Masjid, hingga menodong sejumlah siswa SD menggunakan pistol. Laporan penodongan itu disampaikan Karyono, ketua komite SDN 1 Gombengsari. Dia mengaku mendapat laporan dari siswa jika telah ditodong pistol oleh Mr Hank.
"Kami tidak menginginkan Mr Hank ada di kampung lagi, silahkan angkat kaki," pinta Agus, warga setempat ditemui detikcom di lokasi, Rabu (16/10/2013).
Warga sempat ramai-ramai mendatangi rumah Tibboel yang berada persis di gedung SD Negeri 1 Gombengsari. Debat kusir antara warga dan Mr Hank berlangsung beberapa lama. Petugas Kelurahan, TNI dan polisi mencoba menengahi perselisihan namun menemui jalan buntu.
Warga juga mempersoalkan sikap Mr Hank yang menggunakan tanah SD Negeri 1 Gombengsari untuk jalan menuju rumah barunya di belakang SD. Tanah selebar 1x20 meter tersebut telah dipasangi paving untuk kepentingan Mr Hank.
"Saya tidak merasa pernah berbuat salah," kata Mr Hank, dengan Bahasa Indonesia yang fasih, saat meladeni warga yang mendatanginya.
Dari dokumen imigrasi yang diperiksa polisi, Tibboel Hendrik datang ke Indonesia sejak 2010 lalu. Dia pertama kali menetap di Denpasar, Bali. Dan pindah menetap ke Kelurahan Gombeng, Kecamatan Kalipuro dua tahun terakhir. Di desa ini, Mr Hank mempunyai usaha kebun kopi, ternak lele dan bebek.
Dia menempati rumah diatas tanah yang dibeli seluas 403,65 meter persegi atas nama Theresia Yavonne. Theresia sendiri mulainya diaku sebagai pasangan dari Mr Hank. Belakangan diketahui, Theresia yang lahir di Jakarta 1 April 1979 (sesuai KTP) diusir Mr Hank dari rumah tersebut.
Sementara itu, laporan dugaan kepemilikan senjata api berupa pistol dibantah Polsek setempat. Polisi mengatakan, persoalan yang ada hanyalah salah paham antara Mr Hank dan masyarakat setempat. Komunikasi yang tidak lancar membuat hubungan Mr Hank dan warga tidak harmonis.
"Tidak ada (pistol) mas, tadi sudah ditanya semua pihak. Sudah di musyawarahkan di Kelurahan dihadiri Kepala Sekolah, Pak RT, Ketua Komite Sekolah, dan para tokoh," bantah Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono, kepada detikcom via seluler.
(bdh/bdh)











































