Penjarah kayu jati bernama Darkum (23) mengalami luka tembak di beberapa bagian. Khususnya di bagian perut tembus ke ginjal.
"Dirujuk ke Surabaya karena ada peluru tembus ke ginjalnya," kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Wahyu Hidayat, kepada detikcom, Senin (7/10/2013).
Wahyu menjelaskan pelaku sebenarnya sudah rontgen sejak pagi pascaterjadi penembakan. Namun dokter jaga UGD RSUD Dokter Koesma Tuban belum mengetahui jika ada peluru bersarang dalam ginjal pelaku.
"Baru diketahui malam hari. Karena dokter yang khusus bisa baca rontgen melihat hasilnya sore sebab 6 jam itu untuk observasi ulang," terangnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Karena kondisinya parah, pelaku Darkum kemudian dirujuk ke RSU Dr Soetomo Surabaya untuk menjalani operasi. Sementara 2 pelaku lain atas nama Sukiran (45) dan Tono (30) tetap dirawat di RSUD Dokter Koesma Tuban.
Sebelumnya, sebanyak tiga penjarah kayu jati hutan di Tuban ditembak petugas gabungan polisi dan perhutani. Ketiganya adalah Parto Sukiran (45), Tono (30) dan Darkum (23), warga Desa Sidonganti Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban.
Dua pelaku kini dirawat di RSUD dr Koesma Tuban, sedangkan satu lainnya bernama Darkum dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya. Mereka mengalami luka tembak pada bagian perut, dada, leher dan kaki.
(fat/fat)