Kelompok kedua adalah tokoh antogonis dengan wajah seram dan mata menonjol. Sabrang, Butho Cakil menjadi salah satunya figurnya. Kelompok ketiga, yakni abdi atau pembantu yakni Demang Mondhes dan Monduko.
Mereka memiliki wajah lucu yang ditampilkan pada guratan ukiran topeng. Terakhir topeng kelompok hewan diantaranya nogo taon, laler ijo dan celeng.
"Empat kelompok itu akan ada setiap ditampilkan dalam sebuah tarian yang bercerita," ucap cucu sang maestro, Handoyo saat berbincang dengan detikcom, Senin (23/9/2013).
Handoyo menyebut, ada 15 cerita disuguhkan dalam tari topeng malangan. Kesemuanya cerita itu berlatar belakang dari kisah kehidupan rakyat jaman dahulu. Diantaranya, sayembara sodo lanang, jengkolo mbangun candi.
"Setiap tari melibatkan 20 sampai 30 orang. Untuk memainkan gamelan dan penarinya," tutur Handoyo.
Secara rutin padepokan Seni Topeng Asmorobangun menggelar pementasan di malam Senin Legi disebut Gebyak Malam Senin Legi. "Itu rutin. Dulunya semalam suntuk, kayak wayang. Tapi kini hanya 2 jam saja," terangnya.
(fat/fat)