"Kalau dilihat seperti air sulingan dan bening," ujar Mugi kepada detikcom, Sabtu (21/9/2013).
Warga Surabaya yang biasa minum cukrik saat ingin mabuk ini mengatakan, dirinya tidak mengetahui kandungan alkohol minuman tersebut. Pasalnya, botol berisikan cukrik tidak ada komposisi prosentase kandungan alkoholnya.
"Saya nggak tahu berapa persen kandungan alkoholnya, karena polosan dan kalau beli kadang dibungkus plastik," tuturnya.
Ia mengakui tidak tahu asal muasalnya minuman tersebut namanya Cukrik. Katanya, bagi warga Surabaya minuman itu sudah dikenal Cukrik. "Kalau orang di luar Surabaya bisa disebut Arak. Kalau orang Surabaya biasa menyebutnya Cukrik," terangnya.
Rasa Cukrik berbeda dengan minuman lainnya seperti bir atau minuman yang bisa memabukkan. "Kalau cukrik diminum sekali, dua kali, tiga kali, rasanya nggak enak dan pedas di lidah maupun tenggorokan," tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 orang tewas setelah minum cukrik. 11 orang dari Surabaya dan 3 warga lainnya dari Kabupaten Gresik. Selain itu, ada 4 orang yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya.
Polsek Sawahan pun menetapkan penjual cukrik sebagai tersangka. Serta menggerebek 6 pedagang eceran cukrik lainnya beserta barang bukti puluhan botol cukrik ukuran sedang (600 ml) dan 1,5 liter.
(bdh/bdh)