Sushi memang identik dengan makanan mentah sebagai isi dari nasi gulung ini. Namun menurut Muhammad Hanung Fitroni, rasa mentah terkadang masih tidak bisa diterima oleh lidah orang Indonesia, terutama masyarakat Jawa.
Maklum, Sushi rata-rata memang berisi sayur, makanan laut, atau daging mentah. Dari situlah Hanung, sapaan akrab Muhammad Hanung Fitroni (21), menjajal ide yang ia pikirkan. Yakni menggabungkan masakan khas Jawa dengan tekhnik membuat Sushi.
"Saya kan orang Jawa, kadang lihat sushi yang asli Jepang isinya makanan mentah rasanya nggak mantep gitu," kata Hanung kepada detikcom, Rabu (18/9/2013).
Pria kelahiran Surabaya 31 Juli 1992 ini menjelaskan proses pembuatan sushi ciptaannya. Prosesnya sama saja dengan membuat Sushi seperti biasanya. Memakai cetakan Sushi atau Kimbal yang terbuat dari bambu.
Onigiri atau rumput laut dan nasi Jepang diletakkan diatasnya. Kemudian diratakan dengan tangan agar nantinya ketebalannya sama saat digulung. Kemudian isinya sesuai dengan namanya, makanan khas Jawa, yakni ayam suwir, tongkol dan pindang pedas. Jika tak doyan, Hanung siap menggantinya dengan tumis udang, ataupun daging kepiting.
"Terakhir diberikan isi buncis dan wortel yang sudah dikukus. Kemudian sushi siap digulung dan disajikan," terangnya.
Per porsinya ada enam potong sushi yang disajikan. Saat menikmatinya, tak lupa sambel khas Jawa untuk cocolannya. Yakni sambel yang dibuat dari bawang, cabai dan tomat.
"Satu porsi saya beri harga Rp 20 ribu," tandas pria yang baru saja membuka lapak Sushi Jawanya ini tepat disamping CK Taman Apsari.
(fat/fat)