Garang Asem Ndas Manyung Sajian Sedap Bikin Keringetan!

Garang Asem Ndas Manyung Sajian Sedap Bikin Keringetan!

- detikNews
Selasa, 03 Sep 2013 09:39 WIB
Garang asem ndas manyung/Dion Fajar
Tuban - Bagi Anda pecinta kuliner daerah, tidak lengkap bila belum mencicipi garang asem ndas manyung Tuban. Menu kepala ikan laut berukuran jumbo itu dijual sangat murah di warung Pak Joko Kelurahan Mondokan, Tuban.

Ndas Manyung atau kepala ikan manyung sangat laris diburu pelancong yang kebetulan singgah di Bumi Wali. Tak hanya karena harganya yang terjangkau, tapi pembeli memilih menu tersebut karena rasanya yang khas dan menyegarkan.

"Harga yang ukuran jumbo Rp 20 ribu, yang sedang Rp 18 ribu dan yang kecil biasanya hanya Rp 16 ribu, tidak termasuk nasi 2 ribu per porsi," kata Joko Santoso, pemilik warung saat ditemui detikcom, Selasa (3/9/2013).

Joko menjelaskan ikan manyung yang menjadi bahan utama merupakan jenis ikan laut besar yang lebih dikenal dengan nama ikan duri. Tapi Ia tidak membeli ikan secara utuh, melainkan hanya kepalanya saja.

"Dikirimi dari Brondong (Lamongan) sudah dalam bentuk kepalanya saja, badannya tidak tahu dibuat apa sama orangnya," ujar pria 54 tahun itu sambil terus bekerja melayani pelanggan yang tak pernah sepi.

Da menambahkan bahwa kepala ikan manyung tidak disajikan secara utuh karena terlalu besar. ikan yang memiliki lingkar kepala sebesar manusia itu dipecah menjadi 2 bagian. "Ya itu separuh kepala saja, tidak utuh," ungkapnya.

Selanjutnya potongan-potongan kepala direbus dalam panci besar dan dimasak garang asem atau sayuran bening yang lebih menonjolkan rasa asam dan pedas dengan campuran cabe utuh di dalamnya.

Meski memiliki citarasa pedas, pecinta kuliner tradisional itu tak hanya masyarakat lokal Tuban. Pelanggan banyak datang dari luar kota seperti Surabaya, Lamongan dan Jawa Tengah. "Paling banyak pelanggan dari Bojonegoro," imbuhnya.

Saipul, salah satu pecinta kuliner yang ditemui detikcom mengaku sering meluangkan waktu untuk wisata kuliner jika kebetulan melintas di Jalur Pantura Tuban. Salah satu masakan yang paling sering dipilihnya adalah garang asem ndas manyung.

Selain karena harganya murah, masakan tradisional itu juga memiliki citarasa yang khas. Bahkan keberadaan menu makanan yang menjadi ciri Tuban itu belum pernah dijumpai di daerah lain.

"Ya kalau lewat pantura pasti mampir makan Ndas Manyung. Soalnya di kota lain belum pernah ada," jawabnya singkat.

Warung garang asem ndas manyung Pak Joko sangat laris. Hampir sepanjang hari warung di tepi jalan tembus menuju Terminal Baru Tuban itu selalu dipenuhi pembeli yang bergantian hilir masuk.

Dalam sehari warung yang berdiri sejak tahun 2009 itu melayani sedikitnya 100 orang pembeli atau menghabiskan sekitar 4 kwintal kepala ikan manyung. Bahkan pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu, pemilik warung harus menyiapkan sedikitnya 6 kwintal kepala ikan manyung untuk 160 pembeli yang datang.

"Sehari 50 kepala, tapi kalau Sabtu-Minggu bisa sampai 70 kepala. Per kwintal itu berisi 12 kepala," jelas ungkap Joko.

Selain menyediakan menu garang asem ndas manyung, warung Pak Joko juga menyediakan masakan manyung panggang, rajungan, kare ayam, gule dan cumi-cumi.

"Menu lainnya banyak, itu seperti terlulis di situ," katanya sambil menunjukkan daftar menu makanan yang tertempel di tembok warung.

Namun dari sekian banyak menu, garang asem ndas manyung tetap menjadi pilihan utama para pecinta kuliner. Omset yang bisa diraup dari penjualan kuliner tradisional itu mencapai Rp 1,5 juta.

"Kalau Sabtu-Minggu omzet mencapai Rp 2 juta, tapi hari biasa sekitar Rp 1,5 juta," pungkas suami dari Siti Mariam (48).


(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.