"Jadi begini saya akan membangun indeks pembangunan manusia di Jatim yang hanya menempati ranking 18 dari 33 provinsi di Indonesia. Oleh karena itu kehadiran silaturahim kami di Muhammadiyah karena konsen terhadap beberapa bidang seperti pendidikan, layanan kesehatan, income penghasilan," kata Khofifah saat silaturahmi di kantor PW Muhammadiyah Jawa Timur, Jumat (16/8/2013).
Selain itu ujar calon yang diusung PKB ini, di Jatim Muhammadiyah mempunyai puluhan rumah sakit dan balai kesehatan. Sehingga sangat bisa membangun indeks pembangunan manusia di Jatim.
Selain itu, calon gubernur yang berpasangan dengan Herman S Sumawiredja ini kembali menegaskan, jika terpilih nanti, dia enggan menggunakan paradigma gubernur dan wakil gubernur sebagai penguasa, melainkan sebagai administrator dan koordinator pembangunan.
"Jikalau pemprov bersinergi dengan seluruh ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan oleh berbagai elemen di Jatim seperti Muhammadiyah ini dan berbagai kebijakan pemkab pemkot untuk meningkatkan indek pembangunan manusia bisa sangat terwujud," imbuhnya.
Ketika ditanya selain bersilaturahmi, apakah tujuan kunjungannya ke Muhammadiyah untuk mendapatkan dukungan dalam Pilgub? Khofifah mengaku selama ini pihaknya sudah seringkali berkomunikasi dengan Din Syamsudin dan Mukhti, Sekjen Muhammadiyah yang diharapkan bisa menyambung dengan PW Muhammadiyah Jatim, karena pimpinan yang didukung harus memenuhi empat aspek.
Keempat aspek itu yakni, popularitas, kedisukaan, diterima dan keterpilihan. "Orang yang didukung itu pertama orang itu dikenal kemudian disuka lalu diterima baru dipilih. ikhtiar ini harus dilakukan, saya banyak orbit di Jakarta komunikasi dengan Muhkti dan Din Syamsudin lebih inintensif karena saya di jajaran NU di MUslimat NU sehingga komunikasi dengan PP Muhammadiyah lebih intensif. Nah silaturahmi dengan PW Muhammadiyah mudah-mudahan bisa bersambung pada tataran popularitas. Mudah-mdahan ada kesesuian dari keempat aspek itu," tandasnya.
(bdh/bdh)