"Jangankan membeli baju lebaran buat anak, untuk makan sehari-hari saja kami susah," kata salah satu warga korban Lumpur Lapindo, Kusno, kepada detikcom di atas tanggul titik 21, Sabtu (3/7/2013).
Kusno mengatakan, sekarang ini ada 25 keluarga (75 jiwa) yang menempati gubuk yang berdiri di atas tanggul titik 21 di Desa Jatirejo, Porong. Mereka terpaksa tinggal di gubuk karena sudah tak punya biaya untuk sekedar mengontrak rumah. Selama tinggal di tanggul, mereka tak punya pekerjaan tetap.
Pekerjaan yang biasa dikerjakan adalah menjadi pemandu wisata lumpur. Namun pekerjaan itu tak bisa diandalkan. Selama Ramadan ini, tak banyak orang yang mengunjungi tanggul lumpur karena cuaca yang panas. Karena itu tak banyak uang yang didapat.
"Sudah 7 tahun kami menderita. Yang kami inginkan sekarang adalah pelunasan pembyaran sisa ganti rugi," tambah pria 52 tahun itu.
Kusno menerangkan, dia masih mempunyai Rp 600 juta yang menjadi hakl nya. Namun hak itu entah kapan akan dia dapatkan. Kusno hanya berharap agar pemerintah mengambil alh saja persoalan pembayaran ganti rugi tersebut.
"Kami ingin kejelasan, bayar hak kami," tandas Kusno.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini