.webp)
Pengendara diimbau berhati-hati saat melintasi lima lokasi yang diklaim cukup rawan tersebut. Apalagi selama arus mudik dan arus balik lebaran nanti kepadatan lalu lintas jalur pantura Situbondo diprediksi meningkat.
"Pengendara kami minta berhati-hati dan mematuhi semua peraturan dan rambu lalu lintas. Khususnya di 5 titik lokasi yang sudah ditetapkan sebagai lokasi rawan itu," kata Kasubbag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi kepada detikcom, Kamis (1/8/2013)
Data yang diperoleh dari Satlantas Polres Situbondo menyebutkan, dari kelima lokasi itu satu di antaranya rawan terjadi kecelakaan. Jalur tengkorak dimaksud berada di jalan raya Desa/Kecamatan Kapongan, tepanya KM 203 - 206 arah Surabaya. Sepanjang jalur itu, jalannya lurus dan bergelombang, jalur jalan sempit, banyak persimpangan dan gang kecil, serta kurangnya penerangan jalan.
"Kami menyiapkan langkah menempatkan petugas atau patroli di jalur rawan tersebut. Memasang himbauan atau peringatan serta melaksanakan penindakan bagi yang melanggar. Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait," papar AKP Wahyudi.
Selain rawan kecelakaan, ada juga satu titik lokasi rawan macet yakni di jalan raya hutan Baluran Situbondo, antara KM 237 hingga KM 245 arah Surabaya. Selain sempit, jalan raya di sepanjang jalur itu banyak tikungan dan tanjakan. Kondisi itu diperparah kurangnya penerangan pada malam hari, serta kelebihan muatan dan truk tidak laik jalan.
"Kami akan meningkatkan patroli bersinggungan serta koordinasi dengan instansi terkait," tandas mantan Kapolsek Banyuputih itu.
Tiga jalur rawan lainnya adalah rawan terjadinya bencana alam. Di antaranya, di jalan raya Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Selain berdampingan dengan pegunungan hingga rawan longsor, di sepanjang tepi jalan juga banyak pohon besar dan tua hingga rawan tumbang.
Dua titik lainnya berada di jalan raya Karangasem, Kecamatan Kota Situbondo; serta jalan raya Basuki Rahmat, Kecamatan Panji. Selain kurangnya drainase, posisi saluran juga banyak yang lebih tinggi dari badan jalan.
(fat/fat)
