Informasi yang dihimpun detikcom menyebutkan, kejadian tewasnya pekerja galian pipa air milik PT Petrokimia Gresik tersebut menimpa Ahmad Udin (25) warga Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup. Kecelakaan ini terjadi ketika 3 orang pekerja termasuk Ahmad Udin sedang menggali tanah sedalam kurang lebih 1,5 meter. Ketika sudah berada dalam galian lebih kurang 1 jam, tiba-tiba saja tanah galian runtuh.
Salah seorang rekan kerja Udin yang selamat, Ainur Rofiq, mengatakan, begitu melihat tanah galian mereka runtuh, mereka kemudian langsung berlari menyelamatkan diri. Sementara Udin tidak bisa menyelamatkan diri karena terperangkap dalam reruntuhan tanah galian.
"Akibatnya tubuh Udin tertimbun tanah dengan kondisi tengkurap," jelas Ainur.
Warga sekitar desa Kesambi bersama rekan kerja korban yang saat itu berada di sekitar lokasi kejadian langsung berusaha untuk menolong korban dengan melakukan evakuasi. Dengan menggunakan peralatan seadanya, mereka berusaha menggali tanah galian yang menimbun Udin. Hanya saja, karena minimnya peralatan yang dipakai untuk mengevakuasi, korban baru bisa dievakuasi setelah sekitar 1 jam.
"Korban dibawa ke Puskesmas kemudian dilarikan ke RSUD dr Soegiri," ujar Rofiq.
Lebih jauh, kata Rofiq, runtuhnya tanah galian yang menimbun rekannya diduga akibat bergetarnya tanah karena dampak aktivitas eskavator yang berada di dekat galian. Selain itu, terang Rofiq, kondisi tanah yang labil membuat tanah mudah longsor.
Sementara itu, petugas kepolisian yang berada di lokasi kejadian belum dapat menyimpulkan penyebab tewasnya pekerja galian pipa air ini. Petugas masih berusaha mencari keterangan sejumlah saksi mata untuk mencari penyebab kematian pekerja galian pipa air tersebut.
(iwd/iwd)