Melalui COP, peserta yang ikut terlibat diajak untuk belajar hidup berinteraksi bersama masyarakat beda budaya, pola pikir, status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Peserta juga belajar mengasah kepekaan sosial dalam membantu masyarakat di desa dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Kegiatan ini diikuti 157 mahasiswa yang terdiri dari 59 mahasiswa UK Petra, 27 mahasiswa Dong Seo University Korea Selatan, 29 mahasiswa Inholland University Belanda, 10 mahasiswa Hongkong Baptist University Hongkong, 15 mahasiswa International Christian University Jepangty, 1 mahasiswa St Andrew’s University Jepang, 4 mahasiswa Chinese University of Hongkong, 3 mahasiswa Lingnan University 0f Hongkong, 4 mahasiswa Guangxi Normal University, dan 5 mahasiswa Guangxi University of Science and Technology.
Mereka semua berbaur di 6 dusun dalam wilayah Kecamatan Mojo untuk kemudian melaksanakan program kerja yang telah dirancang sesuai dengan tema sentral yang diusung yakni ”Education for Better Future”. Melalui tema ini, program kerja yang akan dilaksanakan lebih berfokus pada pembenahan infrastuktur pendidikan pada SMPN 2 Mojo ”Kelas Jauh”, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
Seperti yang diutarakan oleh Kepala Desa Petungroto, Sueib, kepada wartawan, dirinya dan warga sekitar merasa senang dengan adanya program COP ini, banyak manfaat yang didapat masyarakat. "Kami senang, gedung sekolah diperbaiki, jalanan, lampu penerangan dan banyak lagi" kata Sueib, Selasa (22/07/2013)
Seperti yang nampak di Balai Desa Petungroto,sejumlah mahasiswa asal korea membuat lampu penerangan dengan sistem solar cell, membantu memperbaiki gedung sekolah, hingga mengajar tari yang diajarkan mahasiswa asing kepada anak-anak desa setempat.
Hal berbeda diutarakan oleh Haruka(20) salah seorang mahasiswi International Christian University Jepang, yang telah berada di desa Petungroto sejak 7 juli 2013 lalu. Haruka mengatakan, banyak hal menarik yang ia alami, mulai dari kesulitan untuk mandi, komunikasi dengan warga, hingga makanan.
"Saya kaget dengan toilet dan komunikasi,tapi lainnya bisa saya atasi," ucap Haruka dalam bahasa Inggris.
Rencananya, keberadaan mahasiswa Indonesia dan Mahasiswa asing ini akan berada di wilayah Mojo, Kabupaten Kediri selama hampir 1 bulan, mulai 7 Juli-31 Juli 2013 mendatang. Dan untuk tahun 2014 mendatang, Program COP akan berlanjut dan pindah di Kabupaten Treggalek atau Ponorogo
"Rencananya tahun depan kita akan pindah kota, antara Trenggalek atau Ponorogo" kata Budi salah seorang panitia COP Universitas Kristen Petra.
(iwd/iwd)