Produk terbanyak ditemukan pada makanan kue kering tanpa ada keterangan masa kadaluwarsa. Semisal di Toko Slamet P&D.
"Terbanyak yang kita temukan itu produk rumah tangga, rata-rata tidak sesuai dengan perizinannya meski telah tertera ijin Deskes RI yang sebenarnya saat ini tidak terpakai, saya tidak mengerti apakah memang ketidaktahuan atau mengurusi satu izin tapi dipakaikan ke yang lain kami masih berusaha mencari," kata Humas Dinas Kesehatan Pemkab Jember kepada detikcom, Yumarlis, Selasa (23/7/2013).
Dari pantauan detikcom di beberapa toko, petugas juga meminta pemilik toko membuka parcel yang sudah dikemas dan siap dijual. Hasilnya ditemukan salah satu makanan di dalam parcel kemasannya rusak, bahkan untuk susu kental petugas juga menemukannya masih dijual dengan meletakkan di etalase.
Melihat kondisi tidak layak maish dipaksa dijual, meski pemilik toko beralasan barang tersebut adalah barang return, petugas tetap menyalahkan pihak toko karena masih memajangnya di tempat barang yang masih layak.
"Yang rawan itu pada parcel, barusan kita coba buka satu ternyata ada makanan yang kemasannya rusak, bahkan untuk susu kental manis kemasan yang rusak masih dijual dan dikumpulkan dengan kemasan yang masih layak," tambahnya.
Kegiatan yang akan terus dilakukan hingga datangnya hari Raya Idul Fitri, selain di toko penjual parcel, pemeriksaan juga akan dilakukan pada toko grosir bahkan ritel yang ada di beberapa tempat baik di kawasan kota maupun di pinggiran.
(fat/fat)