Dua truk besar itu menutup ruas jalan raya sejak dini hari tadi. Hingga kini, baru truk kontainer L-8608-UM yang berhasil ditarik. Sementara satu truk masih teronggok menutup separo jalan raya hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih. Truk DK-9535-M yang disopiri Nyoman Kadek, warga Bali, itu tak bisa segera diderek lataran as roda belakangnya patah.
"Sekarang sudah bisa buka tutup setelah truk kontainer berhasil ditarik. Kemacetan jadi semakin panjang karena pengendara tidak tertib dalam antrean. Mereka saling berusaha mendahului," kata Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo Iptu Baktiar kepada detikcom, Senin (3/6/2013).
Pantauan detikcom menyebutkan, antrean kendaraan masih terjadi di jalan raya hutan Baluran, Situbondo hingga pukul 09.20 Wib. Petugas Satuan Lantas terus berusaha menertibkan arus kendaraan yang mulai bisa bergerak. Kemacetan sedikit mencair sejak truk kontainer yang disopiri Rahman (42) warga Sidoarjo, berhasil ditarik sekitar pukul 09.00 Wib. Petugas menerapkan sistem buka tutup.
"Saya mau ke Malang dan terjebak macet di sini mulai sekitar jam 05.30 tadi. Mau bagaimana lagi, cuma mestinya semua pengendara bisa tertib antre agar tidak macet lagi. Polisi harus bisa mengatasi keadaan ini," tutur pengendara Suzuki Vitara yang mengaku bernama Salim, asal Banyuwangi.
Kemacetan dipicu truk DK-9535-M yang melaju dari arah Surabaya dan mendadak mengalami as patah saat melintas di jalanan menanjak kawasan hutan Baluran, Situbondo. Saat perbaikan berusaha dilakukan, sebuah truk kontainer L-8608-UM yang berjalan dari arah belakang pun berusaha menyalip.
Namun diduga karena kondisi jalan licin usai diguyur hujan dan mengurangi kecepatan, truk kontainer itu pun tak mampu melaju di jalan menanjak. Posisinya berdampingan dengan truk DK-9535-M hingga menutup ruas jalan raya.
"Truk yang as rodanya patah itu diduga karena kelebihan muatan. Ini peringatan bagi pengemudi truk besar yang lain, agar tonase muatan disesuaikan dengan kemampuan kendaraan," pungkas Iptu Baktiar.
(bdh/bdh)