Pohon Klampis Kerap Celakakan Warga, Perhutani Diprotes

Banyuwangi - Warga Dusun Grajagan Pantai Desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo, marah kepada Perhutani setempat. Mereka menuntut Perhutani bertanggung jawab atas kematian Suhargono, tetangga mereka yang tewas tertimpa batang pohon Klampis yang ditanam Perhutani.

"Kejadian ini bukan yang pertama, tapi sudah sering terjadi dan memakan korban luka maupun jiwa. Perhutani harus tanggung jawab," tuntut Supar, tokoh masyarakat Grajagan Pantai dengan nada tinggi kepada detikcom, Selasa (29/5/2013).

Supar menceritakan, Suhargono tewas tertimpa pohon Klampis yang banyak ditanam di tepi kiri kanan jalan raya menuju Grajagan Pantai, Senin (28/5/2013) pukul 17.30 Wib kemarin. Jalan beraspal sepanjang 9 Km tersebut memang membelah hutan tanaman Jati milik Perhutani. Akses darat satu-satunya yang menghubungkan kampung nelayan Grajagan dengan wilayah lain.

Korban sendiri tewas tertimpa batang pohon Klampis saat perjalanan pulang ke rumahnya usai bekerja. Tepatnya di jalan raya tak jauh dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Gaul Perhutani. Saksi mata mengatakan, dua batang pohon Klampis patah dan jatuh secara bergantian setelah ditiup angin.

"Batang pertama bisa dihindari, yang kedua jatuh tepat di kepalanya," ungkap Supar.

Suhargono langsung tewas di lokasi kejadian dengan kondisi luka parah di kepalanya. Jenazahnya sendiri hingga pagi hari ini pukul 07.30 WIB masih disemayamkan di rumah duka. Dan rencananya siang nanti akan dikebumikan. Tak terlihat satupun perwakilan Perhutani di rumah korban.

Warga Grajagan Pantai mengaku kerap mengingatkan Perhutani agar mengganti pohon Klampis dengan pohon yang lebih kuat. Namun permintaan warga tidak direspon Perhutani hingga akhirnya pohon Klampis kerap mencelakai pengendara.

"Justru pohon-pohon yang di dalam hutan yang ditebangi, apa nunggu nyawa orang hilang lagi," tandas Supar yang berencana melaporkan Perhutani ke polisi atas kejadian yang menimpa warganya.

(iwd/iwd)