Warga Ngaglik Kelurahan Kranggan Kota Mojokerto, menjulukinya Ali Tato. Maklum, sekujur tubuh pria ini penuh dengan tato. Di balik tatonya ini, Ali dikenal sosok sadis.
Ali yang pernah bekerja sebaga debt collector di sebuah dealer mobil, tak segan melukai nasabah yang berbelit membayar tunggakan. "Tak bayar pasti benjut dipukuli," terang Agus, salah satu tetangganya saat berbincang kepada detikcom, Minggu (5/5/2013).
Selain itu, Ali juga pernah menganiaya seorang pedagang minuman di Pasar Tanjung Kota Mojokerto. Saat itu, Ali memborong minuman beralkohol namun tak membayar.
Pemilik toko yang memintainya uang, dianiaya Ali dan anggotanya hingga masuk rumah sakit. Untuk membubarkan para preman itu, polisi menerjunkan 2 truk personel.
Setelah kasus ini, Ali kembali dibui. Dia terlibat peredaran narkotika dan disel di Lapas Boyolali Jawa Tengah. Setelah menjalani masa hukumannya, Ali kembali ke Kota Mojokerto.
Di kota kecil ini, Ali harus menemui ajalnya. Kelompoknya terlibat bentrokan dengan kubu lawan di Mojo Karaoke Jalan Mojopahit. Dari betrokan tersebut, Ali tewas dengan luka tusukan di dada kanannya.
(fat/fat)