.webp)
Menurut salah satu teman korban Fariz Bazili, Ahlul saat itu baru saja pulang dari sekolah, dan langsung pergi ke warnet bersama teman-temannya. Namun, saat mereka bermain, tiba-tiba korban kesetrum.
Melihat temannya kesetrum, Fariz bersama temannya yang lain berusaha menolong, namun mereka ikut kesetrum juga. "Saya dan teman-teman yang nolong. Penjaga warnet diam saja gak nolong," kata Fariz Bazili.
Saat itu korban yang dalam keadaan lemas dibawa ke rumah sakit oleh teman-temannya dengan menggunakan becak. Sayangnya, namun nyawa korban tak tertolong dan meninggal dalam perjalanan menuju RS Moh Anwar Sumenep.
Sementara itu, polisi yang datang ke tempat kejadian langsung memeriksa tempat kejadian dan menyita seperangkat komputer dan CPU yang diduga digunakan korban.
"Saya lihat CPU komputernya memang terbuka, namun untuk memastikan penyebab sebenarnya kami memesiksa saksi dan mencari pemilik warnet," jelas Kapolsek Kota Sumenep AKP Moh Heri.
Sayangnya, saat jenazah akan divisum, pihak keluarga keberatan untuk divisum dalam. Akhirnya korban hanya dilakukan visum luar saja.
"Saya tidak bisa memastikan penyebab pasti meninggalnya korban, karena keluarganya menolak dilakukan visum," pungkas Kapolsek Kota Sumenep.
Dari pengamatan detikcom, sejumlah guru dan teman korban yang datang ke rumah sakit menangis saat mengetahui Moh Ahluulbirri meninggal. Padahal, hari Senin lusa korban akan menghadapi Ujian Nasional.
(bdh/bdh)
