Peresmian juga dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo bersama Bupati Lamongan Fadeli. Penyiraman air ke badan Kapal Motor Penumpang (KMP) Jatra III milik PT ASDP oleh Bambang Susantono bersama Soekarwo dan Fadeli menjadi penanda mulai beroperasinya pelabuhan di Desa Tunggul Kecamatan Paciran.
KMP Jatra III itu sebelumnya telah melakukan pelayaran perdana 19 April 2013 dari Pelabuhan Paciran menuju Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Pengelola pelabuhan selanjutnya menjadwalkan pelayaran normal rute Paciran-Garongkong 1 minggu sekali dengan kapal jenis RoRo. Kapal ini mampu mengangkut 72 kendaraan dan 458 penumpang dengan lama perjalanan sekitar 36 jam.
Saat bersamaan, diserahkan izin operasional untuk pelabuhan penyeberangan serupa di Raas Sumenep dan Pelabuhan Bawean di Gresik oleh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Suroyo Ali Muso.
Wamenhub menyebut, sektor transportasi sangat penting sehingga ketersediannya sangat diharapkan masyarakat. Tahun ini, lanjut dia, pemerintah akan menyelesaikan proyek sabuk selatan yang saat ini ada titik yang belum terlayani, yakni di Donggo, Maluku Utara ke Pomako, Papua.
"Pembangunan sabuk selatan di tahun ini adalah bagian dari proyek besar menghubungkan seluruh kepulauan Nusantara melalui sabuk timur ke barat dan sabuk selatan yang adalah kombinasi jalan nasional dan pelabuhan," ungkap wamenhub di lokasi, Senin (29/4/2013) .
Sebelumnya, Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, berharap agar Dirjen Perkeretaapaian Kemenhub, Tundjung Inderawan, yang saat itu juga hadir mewujudkan rencana pembangunan jalur kereta menuju Teluk Lamong.
"Diresmikannya pelabuhan ini menjadi peluang besar untuk Lamongan karena bukan hanya akan meningkatkan perdagangan antar pulau, namun juga bisa meningkat menjadi perdagangan antar negara. Terlebih jika nanti sistem perdagangannya sudah online, menggunakan e commerce. Trust, kejujuran dan kepercayaan, adalah modal utama dalam e commerce. Sekali lancung dalam e commerce, selamanya tidak akan bisa menjadi pengusaha," pesan gubernur.
Dia menambahkan, secara bertahap akan dibuka rute baru Paciran-Gresik-Bawean, Paciran-Pulang Pisau (Kalimantan Tengah) dan rute Paciran-Kendal-Jakarta. Rute ke Pulang Pisau akan dibuka di penghujung tahun ini atau setidaknya di awal tahun 2014. Demikian pula rute ke Kendal-Jakarta sudah dikaji oleh Kemenhub.
"Rute baru tidak akan dibuka lagi di Tanjung Perak karena pelabuhan ini sudah padat. Rute baru hanya akan dibuka di Pelabuhan Paciran," ujarnya.
Pelabuhan Paciran dibangun dengan klasifikasi kelas I dengan kedalaman
pelabuhan mencapai minus 8 meter LWS (air pasang terendah). Sehingga bobot kapal maksimal yang bisa bersandar adalah 8 ribu GRT (gross registered tonnage).
Keberadaan Pelabuhan Paciran itu akan mampu menjadi stimulus sehingga Paciran dan sekitarnya bakal menjadi pusat aktifitas ekonomi baru di Jatim bagian utara. Terutama karena dilewati akses jalan nasional eks daendels.
Pelabuhan di areal sekitar 4,7 hektar yang dimulai pembangunan sejak tahun 2005 itu dibiayai anggaran dari pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Jatim dan Pemkab Lamongan. Pemerintah pusat membangun sisi laut, Pemprov Jatim membangun sisi darat dan Pemkab Lamongan menyediakan lahannya.
Pelabuhan ini memiliki fasilitas di sisi laut diantaranya causeway, trestle, platform dermaga, plencengan utama, plencengan di platform, catwalk, breakwater sisi barat dan timur serta kolam pelabuhan. Sementara di sisi darat tersedia fasilitas lapangan parkir, gedung terminal dua lantai, toilet umum, kantin, pos jaga, instalasi air bersih, genset dan rumah genset, sarana penerangan, reservoir air, tangki BBM dan musholla.
Fasilitas keselamatan juga tersedia berupa menara suar dan rambu pintu masuk. Selain itu juga ada bunker BBM, bunker air dan terminal transit di atas platform.
(fat/fat)