Ya, Sabtu (20/4/2013) sore sepasang kekasih asal Desa Kemiren melangsungkan pernikahan. Sutrisno (23) dan Susanti (20), diarak keliling kampung dengan mengendarai kereta kuda.
Tidak hanya pengantin, namun semua barang seserahan dari mempelai laki-laki turut diarak. Semisal bantal, guling, alat-alat dapur dan berbagai macam barang lainnya. Iring-iringan pengantin seperti ini akan berakhir di rumah mempelai pengantin.
Arak-arakan ini juga melibatkan sejumlah kesenian asli suku Using. Diantaranya, jaran (kuda) kecak-kuda terlatih yang bisa menari. Kuda ini mengiringi kereta kuda yang dinaiki pengantin di sepanjang perjalanan.
"Ada juga Barong Kemiren, kesenian pitek-pitekan, kuntulan," ujar Djohadi Timbul, tokoh adat Kemiren ditemui detikcom disela mendampingi arak-arakan pengantin.
Yang menjadi heboh, hampir semua warga yang rumahnya dilewati iring-iringan pengantin akan ikut serta ke dalam rombongan. Mereka berbaur menjadi satu dengan kerabat, handai taulan, dari kedua mempelai pengantin.
Tak heran iring-iringan pengantin ini semakin dekat dengan rumah mempelai. Jumlah warga yang mengiringi akan semakin bertambah banyak. Memang, kekerabatan warga Desa Kemiren sangat kuat.
(gik/gik)