"Arca itu memenuhi kreteria sebagai benda cagar budaya. Arca tersebut kita identifikasikan sebagai arca Dewi Laksmi, bukan arca Dewi Tara," kata Aris Soviyani usai meneliti arca di pendopo Kabupaten Situbondo.
Meski begitu, Kepala BPCB Mojokerto Wilker Jawa Timur itu belum bisa memastikan usia dari arca tersebut. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara detail tentang arca Dewi Laksmi itu. Hanya saja, dari asesoris yang ada di bagian kepala, arca Dewi Laksmi itu adalah bagian dari peninggalan zaman Kerajaan Majapahit.
"Kalau dari adanya surya di belakang kepala, arca itu peninggalan zaman Majapahit. Karena temuannya di hutan Baluran, tentunya lebih dekat dengan Blambangan, maka lebih ke Majapahit timur. Karena sebenarnya dalam sejarahnya Kerajaan Majapahit itu terbagi 2 wilayah, yakni Mojopahit Kulon dan Mojopahit Wetan," sambung Aris Soviyani.
Temuan arca Dewi Laksmi di Situbondo itu akan menjadi langkah awal. Ke depan BPCB akan menggandeng instansi terkait dan Forum Penyelamat Cagar Budaya (FPCB) Situbondo untuk menginvetarisasi seberapa banyak potensi benca cagar budaya di Situbondo.
Bahkan dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan dalam rangka membentuk tim untuk kepentingan tersebut. Termasuk kemungkinan melakukan penggalian di lokasi sekitar penemuan arca Dewi Laksmi, di kawasan Hutan Baluran, Situbondo.
"Tapi sekarang kita selesaikan pada arca ini dulu. Karena bagaimana pun penemu harus mendapatkan kompensasi. Tadi setelah ditawarkan, pak Sekkab Situbondo siap memberikan kompensasinya. Kami cukup apresiasi karena cukup langka kabupaten yang mau memberikan kompensasi. Biasanya BPCB atau Dinas Propinsi yang memberi," pungkas Aris Soviyani.
Sebelumnya, sebuah patung kuno diduga peninggalan kerajaan ditemukan warga di kawasan Hutan Baluran, Situbondo. Patung yang awalnya diduga menyerupai patung Kendedes itu ditemukan Misyono (44) saat sedang mencari rumput di dalam hutan Baluran. Saat ditemukan patung itu terlilit akar pohon jati. Sebelum menemukan patung tersebut, Misyono memiliki firasat dengan bermimpi diberi selendang oleh dua orang putri yang tiba-tiba turun dari langit.
Penemuan patung kuno di tengah hutan Baluran itu cukup menarik perhatian. Warga yang penasaran banyak berdatangan ke rumah Misyono di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih untuk melihat patung dari jarak dekat. Tak hanya warga, para kolektor juga banyak yang langsung memburunya. Difasilitasi aktivis FPCB Situbondo, arca itu akhirnya diserahkan ke Pemkab Situbondo.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini