Truk P-8305-UX yang dikemudikan Suyadi (57) itu selip hingga menghantam sebuah rumah warga di tepi jalan raya Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Beruntung, sebelum menerobos habis rumah bangunan milik Bu Alis (51), sopir asal Ketapang, Banyuwangi, itu berhasil membelokkan moncong truk tangki yang dikemudikan.
Meski begitu, bagian tangki tetap membentur atap teras rumah hingga mengalami rusak parah. Selain itu, pagar depan dan samping rumah juga ambrol terkena tabrak. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah kecelakaan tunggal tersebut. Sopir Suyadi dan keneknya, Sutomo (46), warga Umbulsari, Jember, lolos dari maut.
Namun peristiwa tabrakan itu membuat seisi rumah Alis jadi panik. Begitu mendengar suara keras di depan rumah, Alis bersama kakaknya, Alan (54), dan seorang anaknya Mery (19) langsung semburat berlarian ke belakang rumah untuk menyelamatkan diri.
"Suaranya keras sekali, mas. Waktu kejadian kami semua sedang tidur. Begitu dengar suara keras itu kami semua terbangun dan ketakutan. Sudah dua kali ini rumah kami tertabrak truk, dulu ditabrak truk muat rambutan. Sekarang truk tangki," kata Alis di samping rumahnya yang rusak.
Pantauan detikSurabaya.com menyebutkan, akibat kecelakaan tunggal itu bagian depan rumah milik Bu Alis mengalami rusak parah. Pagar tembok bagian depan dan samping rumahnya ambrol tertabrak truk tangki pertamina P-8305-UX. Selain itu, bagian teras dan atap rumah depan itu juga rusak terkena senggol bagian tangki truk. Tak hanya itu, satu tiang telepon di samping depan rumah Alis juga roboh terkena tabrak truk tangki yang mampu menampung muatan 32.000 liter BBM itu.
Proses evakuasi truk tangki berlangsung cukup lama, yakni hampir 4 jam. Sulitnya evakuasi di antaranya karena posisi truk tangki yang terperosok saat keluar dari badan jalan dan menghantam rumah. Selain itu, bagian depan truk yang berbelok juga tidak sejajar lagi dengan bagian tangkinya. Polisi juga terpaksa menebang sebuah pohon akasia untuk memudahkan evakuasi. Truk tangki baru bisa dievakuasi ke jalan raya setelah ditarik menggunakan sebuah dump truk, sekitar pukul 05.45 WIB. Selama proses evakuasi berlangsung, arus lalu lintas dibuka dengan sistem buka tutup untuk menghindari kemacetan.
"Kami baru saja bongkar muatan BBM di SPBU Besuki, ini perjalanan pulang ke Banyuwangi. Tadi sopir berusaha menghindari kucing, tapi jalannya licin jadi tidak terkontrol hingga kejadian seperti ini," ujar kenek truk Sutomo kepada polisi di lokasi kejadian.
Menurut Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo, Iptu Bakhtiar, penyebab kecelakaan itu diduga kuat karena sopir mengantuk, bukan karena menghindari kucing. Karena berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lapangan, truk tangki Pertamina itu sudah mulai oleng sejak beberapa ratus meter sebelum lokasi kecelakaan.
"Ada anggota Polsek Panarukan yang melihat truk ini sudah berjalan tidak stabil sejak dari barat. Makanya, kami menduga sopirnya mengantuk. Hanya saja untuk kepastianya masih kami selidiki. Untungnya tidak ada korban dalam musibah kecelakan ini. Semua penghuni rumah yang ditabrak juga selamat," pungkas Iptu Bakhtiar.
(fat/fat)