Penemuan mayat yang diketahui bernama Suprihatin (22) ini merupakan pengembangan atas kasus pembunuhan Krisnanda Mega Utama. Krisnanda yang merupakan seorang mahasiswa semester 4 Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Ponorogo ditemukan tewas oleh seorang pemancing di sungai Keyang, Kecamatan Jetis Rabu (06/02/2013) pekan lalu.
"Saat melakukan olah TKP kedua, kami menemukan bercak darah pada dinding kamar Krisnanda, lalu ditemukan juga cor baru dari semen yang ditutupi kasur, terpal dan karpet. Karena curiga, cor itu kita bongkar dan kita temukan mayat Suprihatin dengan kondisi tertelungkup dengan pakaian masih utuh," kata Kompol Trisaksono Puspoaji saat dihubungi detiksurabaya.com, Selasa (12/2/2013).
Wakapolres Ponorogo ini menambahkan, saat melakukan olah TKP kedua ini, pihaknya juga menemukan alat bukti baru. Trisaksono mengungkapkan, jasad Suprihatin ditemukan di lubang berukuran 120x100x80 cm.
"Suprihatin merupakan warga Tegalombo Kecamatan Kauman Ponorogo yang tak lain pacar dari Krisnanda yang telah dibunuh oleh ayah kandungnya yang dibantu Udin," ungkapnya.
Setelah dievakuasi, jasad Suprihatin dibawa ke kamar jenazah RSUD Dr Harjono Ponorogo. "Hasil otopsi di punggung korban ada 18 tusukan, dileher juga teridentifikasi 3 tusukan serta bekas jeratan," ungkap Kasatresrim Polres Ponorogo, AKP Misrun.
Menurut Misrun, kasus pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh rasa dendam Eko Budianto, mantan kades Karang Gebang karena melihat ulah anaknya yang tidak bisa diatur.
"Eko mengaku membunuh Krisnanda karena kesal pernah diancam akan dibunuh oleh anaknya. Tapi untuk pembunuhan Suprihatin, Eko belum memberikan pengakuan. Itu yang kita tengah kita dalami saat ini," tandas Misrun.
(ze/ze)