.webp)
Ratusan warga terdiri dari pria dan wanita ini, sejak pukul 06.00 WIB memblokir akses keluar masuk pabrik. Beberapa truk yang hendak masuk dan kelar dihadang warga. Mereka juga menuntut polusi udara yang ditimbulkan oleh pabrik ini.
Menurut penuturan warga setempat, mata air yang sedianya bisa dikonsumsi, kini sudah keruh akibat pengeboran pabrik. "Pabrik ngebor dan dampaknya ke sumber mata air kita keruh dan tercemar," kata Jakfar (41), warga setempat.
Jakfar menjelaskan, sejak berdirinya pabrik dua tahun yang lalu di Desa Jasem ini, sumber mata air warga dari sumur maupun pompa air, sudah tak layak dikonsumsi lagi.
"Pabrik memang di Desa Jasem. Tapi dampak buruknya ke Desa Kembangsri," imbuhnya.
Polusi udara yang disebabkan pabrik ini juga mengganggu kenyamanan warga. "Pabrik ini dibangun di antara pemukiman padat penduduk. Keberadannya membuat warga tak nyaman lagi," ujar Jakfar.
Hingga saat ini, ratusan warga masih berjubel di depan pintu gerbang pabrik. Mereka akan bertahan hingga pihak manajemen pabrik keluar dan menanggapi beberapa tuntutan warga.
(fat/fat)
