Lahar Dingin, Antara Berkah dan Musibah

Lahar Dingin, Antara Berkah dan Musibah

- detikNews
Sabtu, 26 Jan 2013 15:02 WIB
Lumajang - Terus meningginya debit hujan di puncak Gunung Semeru dalam beberapa pekan terakhir membawa dampak luncuran lahar dingin ke pemukiman penduduk. Besarnya aliran lahar yang membawa material vulkanik ini dianggap berkah bagi para penambang pasir.

Luncuran material lahar dingin barulah dikatakan musibah atau kutukan oleh warga saat debitnya yang besar menggenangi lahan pertanian milik warga.

"Itupun jarang terjadi. Kalau ada lahar dingin, material pasir dan bebatuan akan melimpah dan kami senang sekali,” demikian kata Wagino (32), penambang pasir DAS (Daerah Aliran Sungai) Besuk Sat yang membelah Desa/Kecamatan Pasrujambe kepada detiksurabaya.com, Sabtu (26/1/2013).

Bapak dua anak ini mengatakan, kemarau sepanjang Tahun 2012 lalu membuat pasokan pasir dan material bebatuan dari hulu sampai ke hilir DAS di kaki Gunung Semeru sangat minim untuk di tambang.

”Akibatnya, para penambang terpaksa menggali lubang untuk mendapatkan pasir. Kalau terjadi lahar dingin seperti yang beberapa hari terakhir sering terjadi, mencari pasir di sungai tidak usah menggali lagi. Pasalnya, tumpukan pasir sudah banyak. Tinggal diangkut ke truk saja,” papar Wagino ketika ditemui bersama penambang pasir lainnya.

Tidak hanya material pasir saja yang menjadi potensi ekonomi bagi para penambang tradisional ini. Material bebatuan yang juga menggelundung dari puncak Gunung Semeru juga menjadi berkah tersendiri bagi para penambang tradisional ini.

”Bebatuan besar yang dimuntahkan dari puncak Gunung Semeru juga menjadi berkah bagi kami di bantaran DAS Gunung Semeru ketika aliran lahar dingin menerjang. Malah, sejumlah warga yang bermukim di dengan bantaran sungai kerap memanfaatkan aliran lahar dingin yang kerap membawa material lain, berupa batang kayu yang ikut terseret sampai ke hilir sungai,” bebernya.

Wagino mengakui, ia bersama warga lainnya juga kerap mencari kayu yang terseret aliran lahar sampai ke DAS Besuk Sat. ”Kayu-kayu itu lumayan kalau dipotongi lagi untuk kayu bakar,” ucap Mbok Suyami (49), ibu rumah-tangga asal Desa/Kecamatan Pasrujambe yang bermukim dekat bantaran DAS Besuk Sat.

Hanya saja, berkah para penambang tradisional pasir dan batu Semeru ini juga sempat terusik dengan hadirnya alat berat berupa mesin backhoe yang dioperasikan pengusaha pertambangan pasir besar.

Kehadiran backhoe tersebut, membuat masyarakat penambang pasir tradisional ini juga kerap mengeluh. Kerja mereka jadi kurang optimal untuk karena pekerjaannya tergantikan dengan mesin baja itu. Karena kurang optimal, tentu saja pendapatan mereka menjadi berkurang

Akibatnya, sempat muncul insiden penolakan operasionalisasi backhoe di DAS Besuk Sat oleh para penambang tradisional di sana.

"Kalau pengusana penambangan pasir mengoperasikan mesin backhoe, terus kami kerja apa. Bagaimana kami mencari nafkah, jika tenaga kami digantikan mesin seperti itu,” ucap Wagino.

Di bagian yang sama, terkait aliran lahar dingin yang belakangan kerap meluncur memenuhi DAS di kaki Gunung Semeru, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Rochani mengatakan, adanya lahar dingin Semeru memang berkah bagi penambang, khususnya bagi mereka yang bekerja secara tradisional.

"Meski luncuran lahar dingin itu juga bisa menjadi musibah bagi armada truk yang hendak mengangkut pasir. Ada saja truk yang terjebak lahar dingin yang kemudian terseret lahar dingin itu," ujar Rochani.

Seperti dicontohkan Kepala BPBD Kabupaten Lumajang ini dalam peristiwa terseretnya beberapa truk pasir di Kali Rejali maupun Besuk Sat karena kekurangwaspadaan mereka menyikpai potensi bencana yang terjadi.

Untuk itu. BPBD Kabupaten Lumajang tetap mengimbau pada penambang pasir tidak melakukan aktivitas jika di lereng Gunung Semeru ada mendung hitam gelap. Lahar dingin bisa meluncur cepat ke hilir aliran sungai Semeru.

"Biasanya kalau di bagian bawah terang dan di atas mendung, lahar dingin Semeru bisa terjadi dan melalui sungai. Itu jelas berbahaya," tandas Rochani.

(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.