Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, elevasi dan debit air di Sungai Brantas mengalami penginkatan tiap harinya. Di hulu sungai yang terletak di pintu air Rolak Songo Mojokerto, debit air mencapai 782 meter kubik per detik.
Padahal, biasanya debit air ini hanya 617 meter kubik per detik. Selain itu, elevasi air juga mencapai 17,90 MAT (Maksimum Air Tinggi). Kondisi ini disebabkan tingginya curah hujan yang mengguyur beberapa wilayah yang dilalui sungai ini.
Semisal wilayah Malang Raya, Blitar, Kediri, Nganjuk, Jombang dan Mojokerto sebagai hulu sungai ini. Pada daerah itu, curah hujan sangat tinggi pada musim penghujan kali ini.
Menghindari Sungai Brantas meluap, Perum Jasa Tirta I Divisi Jasaa Asa IV Mojokerto, membuka pintu air untuk disalurkan ke Sungai Porong Sidoarjo dan Sungai Kali Mas Surabaya. Pemantauan manual maupun control panel juga tetap dilakukan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab saat dikonfirmasi detiksurabaya.com mengatakan, warga yang bermukim di sekitar tanggul Sungai Brantas maupun anak sungai, diminta mewaspadai bencana banjir.
"Sebab beberapa tanggul sudah ada yang longsor dan luapan anak Sungai Brantas tak terpantau," kata Susantoso saat dihubungi, Jumat (27/12/2012).
Tahun lalu, beberapa kawasan di Kabupaten Mojokerto ini diterjang banjir akibat anak Sungai Brantas tak mampu menampung debit air Brantas yang meningkat drastis.
(fat/fat)