Selain tergerus untuk pematang sawah, batu bata tembok yang rata-rata berukuran jumbo juga banyak dipreteli untuk kepentingan warga. Bahkan, benda-benda bersejarah yang ditemukan di sekitar bekas keraton Purbosari yang berlokasi di Dusun Tabedde Desa Peleyan Kecamatan Panarukan, itu konon juga banyak raib.
Termasuk benda-benda pusaka seperti keris, mahkota dan kalung raja, piring kuno, serta benda-benda bersejarah lainnya.
"Dulu lebar tembok ini 3 meter dengan panjang 1,5 km x 1 km. Tapi sekarang sudah banyak hilang, rusak dan juga tertimbun karena kurangnya perhatian dari pemerintah. Batu batanya banyak diambili untuk kepentingan warga. Kami tentu sangat menyesalkan," kata Candra kepada detiksurabaya.com di lokasi situs, Selasa (27/11/2012).
Pemerhati Cagar Budaya yang tergabung dalam Fori Abang Situbondo itu menuturkan, adanya bekas tembok itu dipastikan sebagai tanda perbatasan atau pagar Keraton Purbosari yang ada di era 1.400 - 1.500-an. Keraton Purbosari itu dibangun Raja Blambangan Minak Jinggo, setelah memenangkan perang Parekrek melawan Majapahit.
"Keraton ini dibangun sebagai tanda terima kasih Raja Blambangan kepada Raja Sadeng sebagai penguasa Ketah, karena telah membantu dalam peperangan itu. Sayang, situs sejarah ini tidak dirawat sampai kondisinya rusak begini," sambung Candra.
Pantauan detikSurabaya.com, tembok bekas Keraton Purbosari itu berada di area
persawahan Dusun Tabedde, Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan. Bekas tembok itu
memanjang yang di kanan-kirinya area persawahan. Tinggi tembok yang tinggal
setengah meteran itu kini bahkan dijadikan pematang sawah.
Di sepanjang 'pematang' itu batu bata berukuran besar banyak muncul di permukaan tembok, yang sebagian besar kini sudah tertimbun tanah.
"Hasil penelusuran kami, tahun 1960-an di lokasi ini pernah dilakukan penggalian oleh seseorang dari Belanda. Hasilnya, ditemukan tengkorak kepala yang masih mengenakan mahkota dan kalung raja. Sayang, mahkota dan kalung itu dibawanya," timpal Dian Sampurno, pemerhati cagar budaya lainnya.
Tak hanya itu, tak jauh dari lokasi bekas Keraton Purbosari itu juga banyak ditemukan situs-situs bersejarah. Di antaranya, adalah Taman Sari yang diyakini warga sebagai tempat pemandian raja-raja tempo dulu.
Selain itu, ada juga petilasan yang diduga pernah menjadi tempat pertemuan Ratu Kencono Ungu atau Damar Wulan. Namun, dua situs bersejarah itu kondisinya juga rusak lantaran tidak dirawat.
"Malahan, situs Taman Sari dan Petilasan Damar Wulan itu diduga sudah ada sebelum Keraton Purbosari ini. Situs-situs bersejarah ini harus segera diselamatkan. Pemerintah harus turun tangan dan segera bentuk Perda Cagar Budaya. Kami juga berencana membuat museum sejarah di Situbondo," desak Firman Herlambang, Sekretaris Fori Abang.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini