Komandan Batalyon Infanteri 511 Blitar Letkol Inf Rudi Andiono kepada wartawan di ruang kerjanya, mengaku peluru tersebut diduga berasal dari lapangan tembak Yonif 511.
"Saya dapat laporan, ada korban kena serpihan amunisi, setelah dicek benar dan korban telah mendapat santunan dari Dandim 0808 serta perawatan medis," jelas Rudi di ruang kerjanya, Rabu (21/11/2012).
Danyon 511 ini menjelaskan serpihan amunisi tersebut berkaliber 5,56 yang diduga berasal dari senapan panjang SS1 atau M16.
"Dan ini akan kita cek, bener punya organi TNI AD atau organik kesatuan lainya, karena proyektil masih dibawa kepolisian," imbuh Rudi.
Sementara lokasi lapangan tembak milik batalyon satu-satunya yang ada di Blitar. Jarak lapangan dengan pemukiman korban sekitar 1 km lebih dan saat ini sedang dilakukan latihan menembak 3 hari berturut-turut oleh anggota Kodim 0808 Blitar.
"Yang jelas tidak ada unsur kesengajaan," pungkas Danyon sambil tersenyum ramah kepada wartawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tia Fitria (21) warga Kelurahan Klampok Kota Blitar, terkena peluru nyasar dan sempat bersarang di telapak tangannya, Selasa sore. Korban harus dilarikan ke RSD Mardi Waluyo Blitar, untuk menjalani pengangkatan proyektil dari telapak tangannya. Kini, korban menjalani rawat jalan saja untuk penyembuhan.
(fat/fat)