Pesan itu ditulis menggunakan ballpoint di dada perempuan warga Perumahan Taman Anggun Sejahtera (TAS) 3 Blok K2/ 18 Desa Kepuh Kemiri Kecamatan Tulangan itu.
Polisi tidak mengiyakan tap juga tidak membantah adanya temuan itu. Kasat Reskrim Polres Sidoarjo, AKP Andy Sinjaya, hanya memberikan senyum saat wartawan menanyakan hal tersebut.
"Kita masih melakukan penyelidikan. Tapi yang jelas sudah banyak saksi yang diperiksa oleh penyidik untuk dimintai keterangan,” kata Andi, Jumat (2/11/2012)
Dari informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, isi pesan singkat itu adalah sebagai berikut 'ayam mati tidak apa-apa., makanya jangan sombong dengan ayam'. Polisi kini harus mencari tahu apa makna pesan singkat itu. Pesan singkat itu diduga ditulis seusai pelaku mengabisi Sofie.
Apakah pesan itu ada keterkaitan dengan rumah orang tua Arif Wicaksana, suami Sofie ? itu belum bisa dibuktikan. Rumah orang tua Arif memang tak jauh dari rumah Sofie. Rumah orang tua Arif ada di blok K3/32. Rumah itu sudah lama tidak ditempati, tetapi bagian belakang rumah digunakan untuk ternak ayam. Saat Sofie dibawa lari orang, Arif beralibi jika waktu itu dirinya sedang ke rumah orang tuanya tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sofie Meilany (28) warga Perum TAS 3 dilaporkan hilang oleh suaminya, Arif Wicaksana, ke Mapolsek Tulangan, pada Kamis (1/11/2012) pagi. Pada malam harinya, Sofie ditemukan tewas di pinggir jalan raya dekat kebun tebu di Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan, dengan kondisi mengenaskan. Sekujur tubuhnya penuh luka dan wajahnya lebam hingga sulit dikenali.
Kepalanya dibungkus plastik dan meski mengenakan pakaian lengkap, tubuh korban dililiti sarung. Polisi maupun warga sempat kesulitan mengidentifikasi korban. Jenazah dipastikan Sofie, setelah suaminya melihat tubuh korban di kamar mayat RS Bhayangkara Pusdik Gasum Porong.
(iwd/iwd)