"Sementara masih didalami penyidikan pihak Pomal," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmatim Letkol Laut Yayan Sugiana saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (29/10/2012).
Saat digeledah polisi, pada tubuh pelaku ditemukan kartu identitas berupa KTA TNI AL. Dalam KTA tersebut terdapat identitas bahwa, bernawa Dwi Widiarto, warga Wisma Sidojangkung Indah Blok H/1, Menganti, Gresik. Dwi berpangkat Sersan Dua (Serda) yang berdinas sebagai anggota KRI SHS 990 Satban Koarmatim Lantamal V Surabaya.
Meskipun perampok memiliki KTA, Yayan belum berani memastikan, apakah Dwi adalah anggota di kesatuan tersebut. Alasannya, bisa saja KTA tersebut diduga palsu.
"Bisa saja terjadi dan itu yang kita khawatirkan," tuturnya.
Yayan menerangkan, penyelidikan POMAL sangat hati-hati dan tidak ingin terjadi salah sangka. Pihaknya tidak bisa menghakimi seseorang hanya berdasarkan kartu identitas.
"Penyelidikan sangat berhati-hati sekali. Kalau sampai salah sangka, salah duga, sulit merehabilitasi namanya. Jadi mohon sabar, biarkan POMAL diberi keleluasaan untuk menyelidikinya," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perampok berpistol tewas terkena timah panas pistolnya sendiri akibat mendapatkan perlawanan dari pegawai Indomaret, Jl Laban, Menganti, Gresik, pada Minggu (28/10/2012) sekitar pukul 23.00 wib yang hendak dirampoknya.
Pistol yang menjadi senjata makan tuan, memiliki nomor seri yang identik dengan pistol milik Briptu Nyartam, anggota Polantas yang senjatanya dirampasnya saat bertugas di Pos Lantas Margomulyo pada Senin (16/7/2012) sekitar pukul 23.30 wib.
(bdh/bdh)