Unjuk Rasa Buruh di PT Langgeng Makmur Industri Terlibat Bentrok

Unjuk Rasa Buruh di PT Langgeng Makmur Industri Terlibat Bentrok

- detikNews
Selasa, 16 Okt 2012 16:51 WIB
Sidoarjo - Puluhan buruh yang tergabung dari Federasi Serikat Buruh Madani Indonesia (FSBMI) menghadang karyawan PT Langgeng Makmur Industri jalan Letjen Sutoyo, Waru, Sidoarjo, Selasa (16/10/2012). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak perusahaan.

Pasalnya, pihak PT Langgeng Makmur Industri yang sudah mengeluarkan sebagian karyawannya secara sepihak dan tidak memberikan kesejahteraan, justru menerima dan memasukan karyawan baru.

Pengamatan detiksurabaya.com, para buruh pengunjuk rasa tersulut emosi saat melihat pihak perusahaan memasukan sejumlah karyawan baru dengan menggunakan mobil.

Akibat kejadian tersebut, buruh yang melakukan aksi unjuk rasa terlibat bentrok dengan karyawan perusahaan. Kubu buruh yang berunjukrasa terus memberikan perlawanan terhadap sejumlah karyawan perusahaan yang sudah menjaga situasi di depan pintu masuk perusahaan.

Karena bentrokan semakin memanas antara buruh pengunjukrasa dengan karyawan perusahaan, sejumlah petugas kepolisian terpaksa mengambil tindakan tegas dan melerainya. Ternyata, buruh semakin beringas dan memberikan perlawanan.

Akibatnya, bentrokan tidak hanya melibatkan dengan sesama buruh, melainkan juga dengan aparat kepolisian.

Lukman Hakim, koordinator aksi mengatakan, aksi unjukrasa yang dilakukan buruh ini karena menyesalkan sikap perusahaan.
"Sudah mengeluarkan karyawan secara sepihak dan masih mempekerjakan sistem outsourcing. Kini, justru menerima karyawan baru. Hal itu sangat mengecewakan buruh yang melakukan aksi unjukrasa," ujar Lukman Hakim, kepada sejumlah wartawan.

Sementara ditempat terpisah, Kosasih, Direktur PT Langgeng Makmur saat dikonfirmasi sejumlah wartawan tidak menampik, jika saat ini perusahaannya memang menerima sejumlah karyawan baru.

"Memang benar kalau perusahaannya menerima karyawan baru. Tapi, itu semuanya merupakan karyawan lama yang saat ikut outsourcing. Kemudian, mengajukan diri jadi karyawan tetap di perusahaan,"ujar Kosasih kepada sejumlah wartawan.

Ketika disinggung jumlah karyawan baru dari outsourcing, Kosasih engan memberikan secara detail. "Maaf mas saya gak bisa menyebutkan total jumlah karyawan dari outsourcing jadi karyawan tetap. Karena, untuk keamanan buruh yang jadi karyawan. Yang jelas jumlahnya puluhan," terangnya.

(bdh/bdh)
Berita Terkait