Itu disebabkan masih berlakukan tarif promo Rp 50 ribu. Tarif promo ini diterapkan sejak peluncuran KA hingga waktu yang belum ditentukan.
Menurut Sri Winarto, saat peluncuran 21 September lalu tempat duduk yang terisi hanya 90. Berdasarkan data hingga kini tempat duduk yang terjual sudah mencapai 250. Jumlah itu terbagi dalam 150 kerta ekonomi AC dan sisanya kereta eksekutif.
"Jumlah penumpang tiap hari rata-rata naik 12 persen dan ini menunjukkan potensi bisnis ke depannya meski nanti pusat menetapkan harga sesungguhnya yang sampai saat ini masih digodok," ujarnya saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (27/9/2012).
Manager Humas Daops VIII ini menjelaskan, harga tiket promo ini tidak selalu ada, melainkan lebih bersifat kondisional.
"Jadi tidak tahu kapan, apa pagi hari, siang atau sore. Yang pasti saat penumpang reservasi, jika beruntung ya dapat harga tiket promo. Tapi itu kita tidak bisa tahu kapan harga promo itu keluarnya, karena kebijakan pusat," jelasnya.
Winarto mengungkapkan, saat ini pendapatan yang dihasilkan dari KA Malioboro saat ini mencapai Rp 36 juta lebih untuk sekali jalan dengan rata-rata penumpang 250 orang. Dengan rincian tiket eksekutif seharga Rp 175 ribu dan terjual 100 tempat duduk. Sedangkan untuk ekonomi AC terjual 150 tempat duduk seharga Rp 125 ribu.
Ditanya lebih lanjut apakah akan ada harga promo bagi kereta eksekutif dengan jarak tempuh jauh ? Winarto memastikan hal itu sangat mungkin terjadi. Bahkan harga promo untuk kereta api dengan tujuan jarak menengah tidak hanya berlaku pada KA Malioboro saja.
"Ya bisa saja terjadi pada KA Argo Anggrek, tapi bukan Rp 50 ribu. Bisa Rp 100 ribu, tapi kita tidak tahu kapan. Itu kebijakan pusat, tapi yang pasti akan ada harga promo untuk seluruh rangkaian kereta api," tandas Winarto.
(ze/fat)