Dari pantauan detiksurabaya.com, perwira menengah (Pamen) mantan Kapolres Sumenep, Madura ini menjadi korban ketika massa pendemo mulai bergejolak dan mulai melakukan pelemparan batu dan paving ke arah kantor Pemkab Lumajang.
Melihat suasana yang semakin tidak kondusif, AKBP Susanto langsung berinisiatif mengendalikan massa dengan berjalan sendirian di tengah hujan batu di halaman kantor Pemkab Lumajang.
Kapolres berusaha menenangkan massa dengan menemui mereka di pinggir jalan. Namun, kapolres tiba-tiba limbung lalu pingsan. Ambruknya orang nomor satu di jajaran kepolisian Kota Pisang ini bukannya tanpa alasan.
Kepala orang nomor satu di jajaran kepolisian Kota Pisang ini ternyata terkena lemparan batu sebesar genggaman tangan orang dewasa yang dilempar massa dari luar pagar Kantor Pemkab Lumajang. Tubuh Kapolres Lumajang tetap terkapar tidak bergerak di tengah halaman, meski lemparan batu terus-menerus berterbangan di sekitarnya.
Mendapati kapolres menjadi korban pelemparan, sejumlah personel yang melakukan pengamanan langsung berlarian memberikan bantuan. Kapolres langsung dibopong ke ruangan Bupati Lumajang H Sjahrazad Masdar untuk mendapatkan perawatan dari petugas medis RS Bhayangkara yang sejak awal telah disiapkan di lokasi.
Sementara Kapolres Lumajang mendapatkan perawatan, aksi anarkis massa terus terjadi. Bahkan, tembakan demi tembakan gas air mata yang dibidikkan petugas anti huru-hara membuat ruangan lobi Kantor Pemkab Lumajang jadi penuh dengan asap yang memedihkan mata dan membuat wajah panas.
Sementara, petugas pengendali massa masih bertahan di dalam kantor Pemkab Lumajang untuk melindungi aset di kantor pemerintah tersebut. Sedangkan, sejumlah personel lainnya yang dikendalikan oleh Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Enu Sasmonang yang berada di luar berusaha terus melakukan negosiasi untuk meredam aksi massa.
(bdh/bdh)