Rombongan perwira Polres Kediri datang ke keluarga Mintoro pada Selasa (21/8/2012) Pukul 22.00 wib. Kedatangan kapolres nampaknya dirahasiakan oleh Mintoro.
Sebab ketika detiksurabaya.com mengkonfirmasi, Mintoro mengaku yang bertamu adalah kerabatnya dari Surabaya.
Namun detiksurabaya.com sempat mendapatkan info bila rombongan tamu tersebut disertai camat dan kepala desa. Bahkan sebuah map berlogo Polri tertinggal di rumah Mintoro.
"Kami telah datang ke keluarga korban dan menyampaikan maaf atas kejadian tersebut," kata AKBP Kasero Manggolo kepada detiksurabaya.com di mapolres, Rabu (22/8/2012).
Kasero Manggolo juga menyampaikan bahwa kepolisian akan bertanggung jawab sesuai tuntutan warga yang telah ditandatangani Kepala Desa Selosari Suparli dan Camat Kandat.
Isi kesepakatan itu adalah mengganti kerusakan rumah akibat penggerebekan, menanggung biaya pengobatan dan melakukan proses hukum terhadap anggota kepolisian yang terlibat penggerebekan salah tangkap yang disertai kekerasan.
"Terkait biaya pengobatan yang dibayar oleh korban ke rumah sakit, Pak Mintoro pulang lebih dulu sebelum waktunya. Kami inginnya semua beres hingga sembuh total, tapi Pak Mintoro pulang lebih dulu sebelum sembuh total tanpa sepengetahuan kami," terang Kasero Manggolo.
"Kita bertanggung jawab penuh atas kejadian ini," tegas Kasero.
Korban Temui Kapolres
Sementara Pukul 10.46 Wib, korban salah tangkap yang giginya rompal dihajar polisi berpakaian preman karena diduga pelaku tindak pidana narkoba itu mendatangi Mapolres Kediri di Jalan PB Sudirman didampingi sejumlah orang dengan menumpang mobil.
Begitu tiba, Mintoro langsung diajak masuk ke ruang kapolres dan melangsungkan pertemuan secara tertutup. Belum jelas maksut kedatangan Mintoro menemui kapolres tersebut.
(gik/gik)