Ada beberapa ruas jalan raya di Situbondo yang wajib diwaspadai pengendara, karena selama ini tergolong daerah rawan kecelakaan.
"Daerah rawan kecelakaan itu karena sarana prasarana jalan banyak yang kurang. Ada yang penerangannya sangat minim, rambu lalu lintasnya hilang, dan sebagainya. Makanya patut diwaspadai selama arus lebaran," kata Kanit Laka Polres Situbondo Iptu Bahtiar, Jumat (10/8/2012).
Sebanyak 8 jalur tengkorak itu tersebar di sepanjang jalur pantura Situbondo. Antara lain, berada di Jalan Raya Hutan Baluran KM 235-240 arah Surabaya, Kecamatan Banyuputih. Selain tidak ada penerangan, di jalur tersebut juga sangat minim rambu-rambu lalu lintas. Padahal, di sepanjang jalan raya hutan baluran banyak jalanan menanjak dan tikungan tajam.
"Pihak terkait sudah seringkali memasang rambu lalu lintas di sepanjang hutan Baluran. Tetapi rambu yang terpasang justru seringkali hilang digasak orang yang tidak bertanggung jawab. Di pinggir Jalan Raya Baluran sudah ada monumen laka, semoga bisa jadi perhatian pengendara," sambung Bahtiar.
Selain itu, jalur rawan kecelakaan di Situbondo juga ada di jalan raya KM 209-211 arah Surabaya, di Kecamatan Arjasa di jalan raya KM 201 - 206 Desa/Kecamatan Kapongan.
Malahan, Jalan Raya Kapongan ditetapkan sebagai titik blackspot tahun 2012 karena terlalu seringnya terjadi kecelakaan. Pengendara juga harus berhati-hati di jalan raya KM 195,200 hingga 196 arah Surabaya, di Kecamatan Panji serta di jalan raya KM 185-189 arah Surabaya Kecamatan Panarukan.
Tiga titik jalur rawan kecelakaan lainnya tersebar di jalan raya KM 165,100 - 176,700 arah Surabaya Kecamatan Panarukan, jalan raya KM 155 - 157 arah Surabaya di Kecamatan Besuki, serta jalan raya Desa Kalianget, tepatnya KM 151 - 154,800 arah Surabaya di Kecamatan Banyuglugur.
"Selama arus lebaran nanti kami tentu akan meningkatkan patroli bersinggungan di jalur-jalur rawan kecelakaan tersebut. Sehingga keberadaan petugas bisa lebih intensif. Selain itu, kami mengimbau agar para pengendara lebih berhati-hati. Hindari sikap ugal-ugalan di jalan raya," pungkas Bahtiar.
(fat/fat)