Satu per satu tiga bocah itu ditelan habis. Bukannya menolong, saat bersamaan ratusan warga yang ada di lokasi itu malah makin kencang bertepuk tangan.
Itulah atraksi kesenian macan goyang berbahan karung yang digelar di Desa Olean Kecamatan Kota Situbondo. Hiburan tersebut menjadi tradisi tahunan yang rutin digelar setiap bulan ramadan.
Acara hiburan macan goyang itu disaksikan ratusan warga. Selain atraksi macan, tradisi ini juga dilengkapi dengan patrol keliling desa dengan membawa obor. Selain untuk keamanan desa, juga untuk membangunkan warga bersantap sahur.
"Ini tradisi desa, tiap tahun kita gelar acara begini. Selain menyemarakkan bulan ramadan, tradisi macan goyang ini juga untuk menghibur masyarakat," kata Kepala Desa Olean, Anshori, Rabu (25/7/2012) dini hari.
Pantauan detikSurabaya.com, atraksi hiburan macan goyang itu dipusatkan di sebuah lapangan bola voli di Desa Olean, mulai Selasa (24/7/2012) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ratusan warga, mulai dari yang dewasa hingga anak-anak berdatangan memadati lokasi tersebut. Diiringi musik gamelan kelompok seni Harimau Jalanan, empat ekor macan-macanan dipandu pawang bertopeng keluar dari sarangnya.
Keempatnya lalu beratraksi di depan warga, mulai dari menari, bergulung-gulung di tanah, dan atraksi lainnya. Saat asyik beratraksi itulah, ketiga bocah tiba-tiba seliweran di depan macan goyang. Praktis, si macan langsung menerkamnya. Para bocah sempat memberikan perlawanan namun tak digubris. Ketiga bocah itu ditelah habis si macan goyang.
"Atraksi kesenian macan goyang ini digelar setiap minggu satu kali. Tapi kalau patrolannya tiap menjelang sahur. Dini hari nanti patrolan keliling desa sambil membawa obor," pungkas Anshori.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini