TNI AD menuding warga telah melakukan pemblokiran jalan saat pasukan Zeni Tempur V Kepanjen masuk ke lahan milik Kodam V Brawijaya itu. "
"Ketika kami datang warga sudah blokir jalan," ujar Kadispen TNI AD Kolonel (Arhanud) Sisridi dalam rilis dikirim ke detik.com, Sabtu (7/7/2012).
Berikut kronologi versi TNI AD hingga terjadinya bentrok. Jumat Tanggal 6 Juli 2012 sekitar pukul 08.00 WIB ratusan warga kembali melakukan lahan mengatasnamakan Pok Perjuangan tanah dipimpin Hadi Suyatno warga Dusun Mulyosari, desa setempat.
Kegiatan berjalan hingga pukul 12.15 WIB, warga kemudian meneruskan pemblokiran jalan masuk menuju lahan dengan batu serta kayu. Sekitar pukul 13.00 WIB 3 peleton dari Batalyon Zeni Tempur V dipimpin Kapten (Czi) Miliyan tiba di lokasi mencabut patok yang dipasang warga yang rencananya pukul 15.00 WIB baru akan dilakukan.
"Namun jalan raya diblokir dan ditutup warga, " terang Sisridi mengulang.
Pada pukul 15.30 WIB di depan pintu masuk perkebunan telah terjadi bentrok antara warga dengan pasukan TNI, karena warga mencabut bor atau papan bertulis Lahan Milik Kodam V.
Sehingga timbul korban luka di pihak TNI. Mereka Sersan Mayor Samari anggota Denpom V Malang mengalami luka di bagian kepala akibat terkena pukulan pentungan kayu, serta Sersan Dua Angga juga anggota Denpom V Malang mengalami luka bacok di bagian tangan dan Prajurit Kepala Ari Apria anggota Zipur V alami luka benjol di dahi dan rekannya Prajurit Dua Martedo mengalami luka di bagian telinga, serta Prajurit Satu Hari Purnomo luka di bahu sebelah kiri.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini