"Di sini kami belum bisa menangani karena keterbatasan peralatan. Sehingga pasien harus kita rujuk," kata dr Suharto, Kepala IGD RSUD Pacitan kepada wartawan, Selasa (26/6/2012).
Dia mengaku, sebelumnya jumlah korban yang dirawat seluruhnya 17 orang. 3 Diantaranya mengalami patah tulang, tepatnya di bagian lengan atas, paha dan ibu jari. Sedangkan, 13 lainnya hanya mengalami luka-luka di sekujur tubuh.
Berbeda dengan korban lain yang dirujuk, Sutarno sopir bus tetap menjalani perawatan di RSUD Pacitan. Pria 46 tahun itu menjalani perawatan intensif lantaran luka-luka serta patah tulang yang dideritanya. Dia pun masih harus menjalani pemeriksaan atas musibah yang menimpa kendaraan yag dikemudikannya.
Secara terpisah Kasatlantas Polres Pacitan AKP Hardono mengatakan, lakalantas tunggal yang menelan satu korban jiwa itu diduga karena human error. Dia mensinyalir, sopir tidak mengusai medan jalan raya di Pacitan yang naik gunung dan berkelok.
"Tentunya kalau pengemudi kondisinya sudah membaik akan dimintai keterangan," tutur dia.
Seperti diberitakan, sebuah minibus pengangkut rombongan pengantin terguling di jalur Pacitan-Trenggalek, ruas Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Senin (25/6/2012) siang. Kendaraan nahas itu tidak kuat saat melewati tanjakan ekstrem. Akibatnya, bus sarat penumpang itu bergulig-guling dan terperosok ke jurang sedalam 10 meter.
(fat/fat)